Sabtu, 27 Desember 2014

PERTEMUAN 14 - E-COMMERCE

E-Commerce
A. Definisi E-Commerce.
E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapat melakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan). Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online. Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui email. Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.

Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secar otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.

Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-Commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah.
2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya.
3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.

Metode Pembayaran dalam dunia E – Commerce :
1. Credit Card
Model pembayaran yang paling banyak digunakan dalam proses transaksi
2. e-Cash
Suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet.
3. Smart Card (cash Card)
Proses penggunaannya hampir sama dengan ATM, yakni pada saat trasnsaksi, uang langsung di debet. Untuk pembayaran di internet, user/customer harus memiliki smart card reader. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer Untuk softwarenya, digunakan software bernama ‘e-wallet’. Contoh web site yang telah menyediakan smartcard untuk pembayaran adalah http://www.discvault.com.
4. i-Check
Model pembayaran dengan menggunakan check. Contoh situs adalah http://www.icheck.com.
5. Transaksi Model ATM
yang menyangkut hanya institusi finansial dan pemegang account yang akan melakukan pengambilan atau mendeposit uangnya dari account masing-masing. Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung antara dua pihak tanpa perantara menggunakan uang nasional-nya. Pembayaran dengan perantaraan pihak ke tiga, umumnya proses pembayaran yang menyangkut debit, kredit maupun check masuk dalam kategori ini. Ada beberapa metoda pembayaran yang dapat digunakan, yaitu: Sistem pembayaran kartu kredit on-line dan Sistem pembayaran check on-line.
6. Micropayment
Dalam bahasa sederhananya adalah pembayaran untuk uang recehan yang kecil-kecil. Mekanisme micropayment ini penting dikembangkan karena sangat diperlukan pembayaran receh yang kecil tanpa overhead transaksi yang tingi
7. Anonymous Digital Cash
Uang elektronik yang di enkripsi, di dahului oleh David Chaum dengan Digicash-nya (http://www.digicash.com). Uang elektronik menjamin privacy dari user cash sama terjaminnya seperti uang kertas maupun coin yang kita kenal. Metoda pembayaran yang terakhir ini adalah yang paling sulit untuk di implementasikan di bandingkan empat (4) metoda yang disebutkan terdahulu. Berbeda dengan metoda-metoda pembayaran yang sebelumnya yang umumnya terkait pada check, kartu kredit maupun pihak ketiga yang dalam prosesnya selalu ada proses pencatatan identitas pemakai.

Simulasi Transaksi Debit Toko Online:
- Website yang terintegrasi dengan iPaymu, dapat menerima pembayaran hanya dengan 1 rekening bank.
- Sehingga dapat menerima pembayaran dari 137 (daftar bank) bank real time dengan notifikasi otomatis dan rekonsiliasi akuntansi yang tepat.
- Pembeli tetap dapat melakukan pembayaran sekalipun belum menjadi member iPaymu.
- Hasil penjualan online dapat ditarik langsung ke rekening secara real time.

B. Contoh E-Commerce.
Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :
1. Pembelian buku melalui online.
2. Pembelian elektronik melalui online.
3. Pembelian kendaraan melalui online.
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.

C. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce.
Didalam dunia E-Commerce pasti terdapat dampak positif dan negativenya.
Dampak positifnya, yaitu :
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Dampak negativenya, yaitu :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

Kamis, 18 Desember 2014

PERTEMUAN 13 - LEARNING CONTENT MANAGEMEN SYSTEM (LMS)

LMS
Sebuah sistem manajemen pembelajaran (LMS) adalah aplikasi perangkat lunak untuk dokumentasi, administrasi, pelacakan, dan pelaporan program pelatihan, kelas dan online peristiwa, e-learning program, dan isi pelatihan. Sebuah LMS yang kuat harus dapat melakukan hal berikut:
- memusatkan dan mengotomatisasi administrasi
- menggunakan self-service dan dipandu diri jasa
- merakit dan menyampaikan konten pembelajaran cepat
- mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan pada scalable berbasis web platform yang
- dukungan portabilitas dan standar
- personalisasi konten dan memungkinkan penggunaan kembali pengetahuan.

LMSs berkisar dari sistem untuk mengelola pelatihan dan catatan pendidikan, untuk perangkat lunak untuk mendistribusikan program melalui internet dengan fitur untuk kolaborasi online. LMSs pelatihan perusahaan digunakan untuk mengotomatisasi pencatatan dan pendaftaran karyawan. Mahasiswa self-service (misalnya, self-pendaftaran pada instruktur pelatihan yang dipimpin), pelatihan alur kerja (misalnya, pengguna pemberitahuan, persetujuan manajer, menunggu-list management), penyediaan on-line belajar (misalnya, pelatihan berbasis komputer , membaca & mengerti), on-line penilaian, pengelolaan pendidikan profesional berkelanjutan (CPE), pembelajaran kolaboratif (misalnya, aplikasi berbagi, benang diskusi), dan pelatihan manajemen sumber daya (misalnya, instruktur, fasilitas, peralatan), adalah dimensi untuk Sistem Manajemen Pembelajaran.

Beberapa LMSs adalah berbasis web untuk memudahkan akses ke konten pembelajaran dan administrasi. LMSs digunakan oleh industri yang diatur (misalnya jasa keuangan dan BioPharma) untuk pelatihan kepatuhan. Mereka juga digunakan oleh lembaga pendidikan untuk meningkatkan dan mendukung kelas kursus pengajaran dan persembahan kepada populasi yang lebih besar peserta didik di seluruh dunia.

Beberapa penyedia LMS termasuk "sistem manajemen kinerja", yang mencakup karyawan penilaian , manajemen kompetensi, keterampilan- gap analisis , perencanaan suksesi, dan multi-rater penilaian (yaitu, 360 ulasan derajat ). Teknik modern sekarang mempekerjakan berbasis kompetensi pembelajaran untuk menemukan kesenjangan belajar dan panduan seleksi materi pelatihan.

Untuk pasar komersial, beberapa Belajar dan Sistem Manajemen Kinerja mencakup rekrutmen dan fungsi imbalan.

Karakteristik
LMSs melayani pendidikan, administrasi, dan persyaratan penyebaran. Sementara LMS untuk pembelajaran perusahaan, misalnya, dapat berbagi banyak karakteristik dengan VLE, atau lingkungan belajar virtual , yang digunakan oleh lembaga pendidikan, mereka masing-masing memenuhi kebutuhan yang unik. Lingkungan belajar virtual yang digunakan oleh universitas dan perguruan tinggi memungkinkan instruktur untuk mengelola program mereka dan bertukar informasi dengan siswa untuk kursus bahwa dalam banyak kasus akan berlangsung beberapa minggu dan akan bertemu beberapa kali selama minggu-minggu. Dalam pengaturan perusahaan tentu saja mungkin jauh lebih pendek panjang, selesai dalam acara dipimpin instruktur tunggal atau sesi online.

Karakteristik bersama oleh kedua jenis LMSs meliputi:
- Mengelola pengguna, peran, kursus, instruktur, fasilitas, dan menghasilkan laporan
- Kursus kalender
- Belajar Jalan
- Mahasiswa dan pemberitahuan pesan
- Penilaian dan penanganan pengujian sebelum dan setelah pengujian
- Tampilan skor dan transkrip
- Grading kursus dan pengolahan daftar, termasuk daftar tunggu
- Berbasis Web atau dicampur saja pengiriman

Karakteristik lebih spesifik untuk pembelajaran perusahaan, yang kadang-kadang mencakup franchisee atau mitra bisnis lainnya, meliputi:
- Auto pendaftaran (mendaftar Mahasiswa dalam program bila diperlukan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, seperti jabatan atau lokasi kerja)
- Manajer pendaftaran dan persetujuan
- Boolean definisi untuk prasyarat atau equivalencies
- Integrasi dengan pelacakan kinerja dan sistem manajemen
- Perencanaan alat untuk mengidentifikasi kesenjangan keterampilan di tingkat departemen dan individu
- Kurikulum, kebutuhan pelatihan yang diperlukan dan pilihan pada tingkat individu dan organisasi
- Pengelompokan siswa sesuai dengan unit demografis (wilayah geografis, lini produk, ukuran bisnis, dll)
- Tugaskan karyawan perusahaan dan mitra untuk lebih dari satu jabatan di lebih dari satu unit demografis

Aspek teknis
Kebanyakan LMSs berbasis web, dibangun menggunakan berbagai platform pengembangan, seperti Java/J2EE, Microsoft NET. atau PHP. Mereka biasanya menerapkan penggunaan database seperti MySQL, Microsoft SQL Server atau Oracle sebagai back-end. Meskipun sebagian besar sistem secara komersial dikembangkan dan memiliki lisensi perangkat lunak komersial ada beberapa sistem yang memiliki lisensi open source.

Belajar sistem manajemen konten (LCMS)
Sebuah pembelajaran sistem manajemen konten (LCMS) adalah teknologi yang berhubungan dengan sistem manajemen pembelajaran dalam hal ini difokuskan pada pengembangan, pengelolaan dan penerbitan konten yang biasanya akan dikirimkan melalui LMS. Sebuah LCMS adalah lingkungan multi-user mana pengembang dapat membuat, menyimpan, menggunakan kembali, mengelola, dan menyampaikan konten pembelajaran digital dari repositori objek pusat. LMS tidak dapat membuat dan memanipulasi program, tetapi tidak dapat menggunakan kembali isi satu saja untuk membangun lain. LCMS, bagaimanapun, dapat membuat, mengelola dan menyampaikan tidak hanya modul-modul pelatihan, tetapi juga mengelola dan mengedit semua bagian individu yang membentuk sebuah katalog pelatihan. Aplikasi LCMS memungkinkan pengguna untuk membuat, mengimpor, mengelola, mencari dan menggunakan kembali unit-unit kecil atau "potongan" dari konten pembelajaran digital dan aset, sering disebut sebagai obyek pembelajaran. Aset ini mungkin termasuk file media yang dikembangkan dalam authoring tools lainnya, item penilaian, simulasi, teks, grafik atau benda lain yang membentuk isi dalam kursus yang diciptakan. Sebuah LCMS mengelola proses membuat, mengedit, menyimpan dan memberikan e-learning konten, ILT bahan dan kiriman dukungan lain pelatihan seperti alat bantu pekerjaan LCMS memiliki kemampuan untuk merakit dan mengkonsolidasikan obyek pembelajaran menjadi lebih panjang "jalan belajar" atau pengalaman belajar yang pribadi untuk profil pelajar, deskripsi pekerjaan, hasil penilaian, atau permintaan. Dengan memisahkan konten, gaya, dan aliran, dan mengintegrasikan diperpanjang, sebuah Content Management System Belajar diperpanjang memungkinkan courseware penulis untuk meningkatkan konten mereka belajar dan menyajikannya dengan cara yang berbeda yang tak terhitung untuk berbagai platform target dan dalam jangka waktu yang sangat singkat.

Kekurangan untuk Sistem Manajemen Pembelajaran
Tugas belajar tertentu cocok untuk LMS (fungsi administrasi terpusat seperti pelajar dan manajemen konten). Belajar itu sendiri berbeda - itu bukanlah proses yang harus dikelola. Belajar adalah oleh sifat multi-faceted dan kacau. Organisasi yang sekarang mengunci ke tingkat perusahaan sistem akan dapat melakukan pekerjaan yang sangat baik memberikan kursus. Mereka tidak akan, bagaimanapun, memposisikan diri dengan baik untuk pembelajaran informal, dukungan kinerja, atau manajemen pengetahuan. Konsepnya sederhana: satu alat tidak dapat melakukan semuanya tanpa kehilangan fungsionalitas. Alat yang lebih kaya fitur individu, semakin kehilangan kegunaannya untuk rata-rata pengguna. Terhubung spesialisasi, modularisasi, dan desentralisasi sedang belajar dasar-dasar yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan iklim informasi yang bervariasi.

sistem manajemen Learning dibandingkan dengan pembelajaran sistem manajemen konten
Beberapa sistem memiliki alat untuk menyampaikan dan mengelola instruktur yang dipimpin pelatihan online sinkron dan asinkron berdasarkan objek belajar metodologi. Sistem ini disebut sistem pembelajaran manajemen konten atau LCMSs. LCMSs menyediakan alat untuk authoring dan menggunakan kembali atau kembali pemaknaan isi ( objek belajar bermutasi , atau MLO) serta ruang virtual untuk interaksi siswa (seperti forum diskusi, live chat room dan hidup web-konferensi). Meskipun perbedaan ini, LMS Istilah ini sering digunakan untuk merujuk kepada kedua LMS dan LCMS, meskipun LCMS adalah pengembangan lebih lanjut dari LMS. Karena ini masalah kesesuaian, akronim CLCIMS (Komputer Belajar Konten Sistem Informasi Manajemen) yang sekarang banyak digunakan untuk menciptakan cara fonetik seragam referensi perangkat lunak sistem pembelajaran berdasarkan metodologi pembelajaran teknologi canggih.

Intinya, sebuah LMS adalah perangkat lunak untuk perencanaan, memberikan, dan mengelola peristiwa belajar dalam sebuah organisasi, termasuk online, ruang kelas virtual, dan dipimpin instruktur kursus. Sebagai contoh, sebuah LMS dapat menyederhanakan upaya sertifikasi global, memungkinkan entitas untuk menyelaraskan inisiatif pembelajaran dengan tujuan strategis, dan menyediakan cara untuk tingkat perusahaan manajemen keterampilan. Fokus dari sebuah LMS adalah untuk mengelola siswa, mencatat kemajuan mereka dan kinerja di semua jenis kegiatan pelatihan. Ia melakukan tugas-tugas administratif, seperti pelaporan kepada instruktur, SDM dan lain sistem ERP tetapi tidak digunakan untuk membuat konten saja.

Sebaliknya, LCMS adalah software untuk mengelola konten pembelajaran di berbagai bidang organisasi pelatihan pembangunan. Ini menyediakan pengembang, penulis, perancang instruksional, dan ahli subjek sarana untuk membuat dan menggunakan kembali konten e-learning dan mengurangi upaya pengembangan diduplikasi. Dalam pendekatan remote hosting AICC, sebuah LCMS mungkin host konten dalam pusat repositori dan memungkinkan LMSs ganda untuk mengaksesnya.

Masalah bisnis utama LCMS sebuah memecahkan adalah
- terpusat pengelolaan konten organisasi pembelajaran untuk pencarian efisien dan pengambilan,
- peningkatan produktivitas sekitar garis waktu perkembangan yang cepat dan kental,
- peningkatan produktivitas sekitar perakitan, pemeliharaan dan penerbitan / merek / pengiriman konten pembelajaran.

Kritik dari LMS adalah bahwa tidak sentris konten. Dalam hal ini, teknologi ini digunakan untuk organisasi kontrol daripada pemberdayaan pelajar. Platform ini biasanya miskin dalam isinya, dan merupakan bagian dari hirarki birokrasi ( Max Weber ) sistem daripada berorientasi sosial. A / R / D / T adalah istilah yang mengacu pada implementasinya dalam organisasi yang kompleks kadang-kadang menggantikan reguler situs web

Daripada mengembangkan program keseluruhan dan beradaptasi mereka untuk beberapa penonton, sebuah LCMS menyediakan kemampuan untuk contoh saja tunggal untuk dimodifikasi dan ulang untuk berbagai audiens mempertahankan versi dan sejarah. Benda yang tersimpan dalam repositori terpusat dapat dibuat tersedia untuk pengembang saja dan ahli konten di seluruh organisasi untuk digunakan kembali potensi dan repurpose. Ini menghilangkan upaya pembangunan duplikat dan memungkinkan untuk perakitan cepat dari materi yang disesuaikan.

Untuk melihat ini dengan cara lain, LMS adalah pelajar-sentris. Ini berfokus pada e-learning manajemen proses dan pengiriman konten. Intinya, sebuah LMS adalah perangkat lunak untuk perencanaan, memberikan dan mengelola peristiwa belajar dalam sebuah organisasi, termasuk online, ruang kelas virtual, dan dipimpin instruktur kursus. Sebagai contoh, sebuah LMS dapat menyederhanakan upaya sertifikasi global, memungkinkan entitas untuk menyelaraskan inisiatif pembelajaran dengan tujuan strategis dan menyediakan sarana bagi perusahaan-tingkat manajemen keterampilan. Fokus dari sebuah LMS adalah untuk mengelola siswa, mencatat kemajuan mereka dan kinerja di semua jenis kegiatan pelatihan. Ia melakukan tugas-tugas administratif, seperti pelaporan kepada instruktur, SDM dan lain sistem ERP tetapi tidak digunakan untuk membuat konten saja.

Sebuah LCMS adalah konten-sentris. Di sini, fokusnya adalah pada authoring dan pengelolaan e-learning konten dapat digunakan kembali.

Sebaliknya, solusi LCMS secara ideal cocok untuk membuat konten-sentris strategi pembelajaran, mendukung beberapa metode untuk mengumpulkan dan mengatur konten, memanfaatkan konten untuk beberapa tujuan, dan operasi untuk tujuan misi kritis. LCMS teknologi dapat digunakan bersama-sama dengan sebuah LMS, atau sebagai aplikasi mandiri untuk belajar inisiatif yang memerlukan perkembangan pesat dan distribusi konten pembelajaran.

Daripada mengembangkan program keseluruhan dan beradaptasi mereka ke khalayak banyak, LCMS sebuah dirancang untuk mengelola konten pembelajaran di berbagai bidang organisasi pelatihan pembangunan. Ini menyediakan pengembang, penulis, perancang instruksional, dan ahli subjek sarana untuk membuat dan menggunakan kembali konten e-learning dan mengurangi upaya pengembangan diduplikasi. Sebuah LCMS menyediakan kemampuan untuk contoh saja tunggal untuk dimodifikasi dan ulang untuk berbagai audiens mempertahankan versi dan sejarah. Benda yang tersimpan dalam repositori terpusat dapat dibuat tersedia untuk pengembang saja dan ahli konten di seluruh organisasi untuk digunakan kembali potensi dan repurpose. Hal ini memungkinkan untuk perakitan cepat dari materi yang disesuaikan.

Selain itu, Brandon Hall percaya bahwa:
ketika LCMS teknologi tepat diterapkan dan disesuaikan dengan strategi e-learning diatur, dengan rencana desain instruksional yang lengkap untuk merancang dan menggunakan objek belajar, efisiensi besar dapat dan akan dicapai, seperti:
- Kemampuan untuk membuat seketika, seluruh perusahaan perubahan pada konten pembelajaran kritis
- Pengembangan konten upaya yang cepat dan produktif
- Seamless kolaborasi antara ahli subjek dan desainer saja
- Kemampuan untuk membuat beberapa, versi turunan dari konten berlaku untuk audiens yang berbeda dari manajemen senior untuk line-level pekerja
- Akses untuk menemukan dan menggunakan kembali konten pembelajaran, 'just-in-time' dan 'cukup'
- Ultimate usabilitas dari isi dengan membuatnya tersedia melalui beragam jenis output seperti terstruktur e-learning, CD-ROM kursus, belajar materi yang tersedia dari perangkat Palm atau PocketPC, cetak pembelajaran berbasis untuk digunakan dalam pengaturan kelas, dan sebagainya pada.

Belajar manajemen industri
Di pasar LMS yang relatif baru, vendor komersial untuk aplikasi perusahaan dan pendidikan berkisar dari pendatang baru yang memasuki pasar di tahun sembilan puluhan. Selain paket komersial, banyak open source solusi yang tersedia.
LMSs mewakili pasar $ 860.000.000, terdiri dari lebih dari 60 penyedia yang berbeda. Keenam terbesar LMS perusahaan produk merupakan sekitar 50% dari pasar. Selain vendor LMS yang tersisa lebih kecil produk, pelatihan perusahaan outsourcing, vendor perencanaan sumber daya perusahaan, dan perusahaan konsultan semua bersaing untuk bagian dari pasar manajemen belajar. Sekitar 40 persen dari organisasi pelatihan AS melaporkan bahwa mereka memiliki sebuah LMS dipasang, angka yang tidak berubah secara signifikan selama dua tahun terakhir. Pasar usaha kecil menawarkan kesempatan terbesar untuk pertumbuhan, karena hanya 36 persen dari perusahaan tersebut menggunakan LMS. Banyak bisnis ini akan seperti biaya rendah, mudah digunakan, mudah mempertahankan sistem - tetapi, belum, mereka tidak bersedia untuk membuat komitmen. Sebuah LMS masih merupakan investasi trivial uang dan sumber daya.

Menurut laporan 2009 oleh American Society for Pelatihan dan Pengembangan (STD) 91 persen responden ASTD menggunakan LMSs dalam organisasi mereka, dengan lebih dari setengah pembelian bukan membangun sistem mereka, dan seperlima responden memilih untuk pergi dengan host platform. Dan apakah dibangun atau dibeli, mayoritas responden puas dengan LMS mereka saat ini, dengan 22,2 persen sangat puas, 31,1 persen puas, dan 25,6 persen cukup puas. Namun, beberapa 13,3 mengatakan mereka tidak puas, dan 8,8 mengatakan mereka sangat puas.

Kebanyakan pembeli dari LMSs menggunakan sebuah alat authoring untuk membuat e-learning konten mereka, yang kemudian host pada sebuah LMS. Dalam banyak kasus LMSs termasuk alat authoring primitif untuk manipulasi isi dasar. Untuk pembeli pembuatan konten canggih harus memilih perangkat lunak authoring yang terintegrasi dengan LMS mereka agar konten mereka untuk menjadi host. Ada authoring tools di pasar, yang memenuhi AICC dan SCORM standar dan karena konten yang dibuat di perangkat seperti ini dapat di-host pada AICC atau bersertifikat SCORM LMS. Pada bulan Mei 2010, ADL telah divalidasi 301 SCORM-produk bersertifikat sedangkan 329 produk itu memenuhi.

Evaluasi LMSs adalah tugas kompleks dan penelitian yang signifikan mendukung berbagai bentuk evaluasi, termasuk iteratif processess mana pengalaman siswa dan pendekatan untuk pembelajaran dievaluasi.

Tren
Kecenderungan lain yang akan datang di teknologi ini adalah 'Channel Learning' dimana organisasi berbagi konten online dan belajar dari perusahaan-perusahaan mitra mereka. Menurut survei oleh trainingindustry.com, untuk belajar saluran banyak pembeli tidak nomor satu prioritas, tetapi sering ada kesenjangan ketika departemen SDM mengawasi inisiatif pelatihan dan pengembangan, di mana fokus dikonsolidasikan dalam batas-batas perusahaan tradisional. Perusahaan perangkat lunak teknologi berada di ujung depan kurva ini, menempatkan prioritas tinggi pada pelatihan saluran.

Saat ini tren terbesar dalam pasar e-learning untuk sistem tersebut harus diintegrasikan dengan ' Sistem Manajemen Talent '. Sebuah perangkat lunak manajemen bakat berfungsi terhadap proses perekrutan, mengelola, menilai, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya organisasi yang paling penting. Bersin penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2009 lebih dari 70 persen perusahaan besar memiliki sebuah LMS sudah dan hampir sepertiga dari perusahaan tersebut mempertimbangkan mengganti atau upgrade sistem ini dengan sistem manajemen bakat terintegrasi.

Sebuah tren yang berkembang di pasar saat ini adalah kemampuan untuk penerbit untuk menjual pelatihan / kursus di situs mereka dengan pelatihan sindikasi. Kursus pelatihan Sindikasi-host oleh sistem pembelajaran manajemen pihak ketiga. Hal ini memungkinkan penerbit untuk menjual program mereka melalui proses sindikasi gilirannya kunci. Kenaikan dan popularitas media sosial telah memungkinkan banyak konten / daring pencipta konten sindikasi di situs mereka sendiri.

Selasa, 09 Desember 2014

PERTEMUAN 12 - MOBILE CONTENT MANAJEMEN SISTEM

MCMS

Sebuah sistem manajemen konten mobile (MCMS) adalah jenis sistem manajemen konten (CMS) yang mampu menyimpan dan menyampaikan konten dan layanan ke perangkat mobile, seperti ponsel, ponsel pintar, dan PDA. Sistem manajemen konten mobile dapat menjadi sistem diskrit, atau mungkin ada sebagai fitur, modul atau add-ons dari sistem manajemen konten yang lebih besar mampu multi-channel pengiriman konten. Pengiriman konten Mobile memiliki unik, kendala spesifik termasuk kapasitas perangkat banyak variabel, ukuran layar kecil, bandwidth nirkabel terbatas, kapasitas penyimpanan kecil, dan prosesor perangkat relatif lemah. Permintaan untuk manajemen konten mobile meningkat sebagai perangkat mobile menjadi semakin mana-mana dan canggih. Teknologi MCMS awalnya difokuskan pada bisnis ke konsumen (B2C) pasar mobile dengan nada dering, permainan, teks-pesan, berita, dan konten terkait lainnya. Karena, sistem manajemen konten mobile juga berakar di bisnis ke bisnis (B2B) dan bisnis untuk karyawan (B2E) situasi, yang memungkinkan perusahaan untuk memberikan informasi lebih tepat waktu dan fungsionalitas untuk mitra bisnis dan tenaga kerja mobile dengan cara yang semakin efisien. Perkiraan 2008 menempatkan pendapatan global untuk manajemen konten mobile US $ 8 miliar.

Fitur Utama

Multi-channel pengiriman konten

Kemampuan konten multi-delivery channel memungkinkan pengguna untuk mengelola repositori konten sentral sekaligus memberikan konten yang ke web browser desktop, ponsel dan perangkat lain. Konten akan disimpan dalam format baku yang khusus perangkat gaya presentasi dapat diterapkan.

Khusus template sistem

Sementara sistem manajemen konten web tradisional menangani template untuk hanya segelintir web browser, mobile CMS template harus disesuaikan dengan rentang yang sangat luas perangkat target dengan kapasitas yang berbeda dan keterbatasan. Ada dua pendekatan untuk beradaptasi template: multi-client dan multi-situs. Pendekatan multi-klien memungkinkan untuk melihat semua versi dari sebuah situs di domain yang sama (misalnya sitename.com), dan template disajikan menurut klien perangkat yang digunakan untuk melihat. Pendekatan multi-situs menampilkan situs mobile di sub domain bertarget (misalnya mobile.sitename.com).

Lokasi berbasis pengiriman konten

Berbasis lokasi pengiriman konten memberikan isi yang ditargetkan, seperti informasi, iklan, peta, arah, dan berita, ke perangkat mobile berdasarkan lokasi fisik saat ini. Saat ini, GPS (global positioning system) sistem navigasi menawarkan berbasis lokasi yang paling populer layanan. Sistem navigasi adalah sistem khusus, tapi menggabungkan fungsi ponsel membuat eksploitasi yang lebih besar dari lokasi-sadar pengiriman konten mungkin.

Mobile CMS

CMS (Content Management System) identik dengan system yang digunakan untuk mengelola kontent web yang biasanya berupa halaman html (teks & gambar).

Operator telekomunikasi atau content provider saat ini biasanya memiliki apa yang disebut Mobile Content Management System, yaitu CMS untuk mengelola konten perangkat bergerak yang dijual kepada pelanggannya. Konten yang dimaksud misalnya:
- Gambar atau Wallpaper
- Nada dering (ringtone)
- Kontent teks seperti berita, ramalan, pesan bijak
- Nokia smart messaging (Operator logo, gambar, ringtone)
- Games
- Rekaman video (recorded)
- Live video/TV
- Audio/video ring back tone (Nada sambung pribadi)
- Multimedia presentation (SMIL)
- Theme

Karena banyaknya jenis konten yang disediakan maka CMS ini lebih kompleks dari CMS biasa.

Apa yang spesifik atau yang membedakan antara CMS untuk sebuah website dengan CMS untuk mobile content?

Dibawah ini adalah daftar karakteristik atau fitur yang dimiliki Mobile-CMS tapi biasanya tidak terdapat pada web-CMS:

1. Jenis kontennya lebih beragam
2. Konten dijual, berarti memiliki harga dan melibatkan proses pembayaran (charging) sehingga memerlukan integrasi dengan billing system
3. Konten tidak diperuntukan untuk semua jenis perangkat sehingga perlu manajemen perangkat agar dipastikan pelanggan yang membeli konten dapat menikmati konten yang dibelinya.
4. Akses untuk mendapatkan kontent beragam misalnya melalui situs WAP/WEB, SMS, USSD, IVR, STK
5. Kanal pengiriman (delivery channel) beragam bisa lewat SMS, MMS, wap push
6. Karena dua poin diatas, biasanya mobile-CMS juga berfungsi sebagai content delivery system (CDS) yang berfungsi untuk mengirimkan konten lewat beragam layanan.
7. Perlu integrasi dengan network elemen lain seperti SMSC, MMSC untuk pengiriman konten
8. Karena dijual jadi kadang perlu dilengkapi dengan fitur promosi misalnya diskon, broadcast, content bundling, quiz, limited time frame free, recommended contents (top contents), pin based draw (pengundian), syembara untuk membuat dan mengirimkan kontent
9. Perlu integrasi dengan streaming server untuk dapat mengirimkan konten seperti video, online TV
10. Perlu adanya modul untuk customer care
11. Reporting atua statistik yang diperlukan yang lebih kompleks
12. Perlu adanya database pelanggan termasuk didalamnya mungkin data jenis/tipe perangkat atau ponsel yang digunakan pelanggan
13. Karena konten tidak gratis dan rawan pembajakan maka diperlukan proteksi (DRM) terhadap konten dari pengkopian ilegal
14. Konten biasanya berasal dari beberapa content provider sehingga diperlukan mekanisme pembagian keuntungan (revenue sharing)
15. Perlu deskripsi yang jelas untuk setiap konten karena pelanggan tidak dapat langung menikmati konten. Fitur preview biasanya diperlukan untuk memperjelas seperti apa konten yang bisa didapatkan oleh pembelinya.
16. Adanya layanan berlangganan (Subcription) dengan pengiriman terjadwal (scheduled/automatic delivery)
Konsep Dasar Mobile Learning

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dalam dunia pendidikan terus berkembang dalam berbagai strategi dan pola, yang pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam sistem e-Learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan perangkat elektronik dan media digital, maupun mobile learning (m-learning) sebagai bentuk pembelajaran yang khusus memanfaatkan perangkat dan teknologi komunikasi bergerak. Tingkat perkembangan perangkat bergerak yang sangat tinggi, tingkat penggunaan yang relatif mudah, dan harga perangkat yang semakin terjangkau, dibanding perangkat komputer personal, merupakan faktor pendorong yang semakin memperluas kesempatan penggunaan atau penerapan mobile learning sebagai sebuah kecenderungan baru dalam belajar, yang membentuk paradigma pembelajaran yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun.

- Mobile learning didefinisikan oleh Clark Quinn (Quinn 2000) sebagai : “The intersection of mobile computing and e-learning : accessible resources wherever you are, strong search capabilities, rich interaction, powerful support for effective learning, and performance-based assessment. E-Learning independent of location in time or space”. Berdasarkan definisi tersebut maka mobile learning merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pada konsep pembelajaran tersebut mobile learning membawa manfaat ketersediaan materi ajar yang dapat di akses setiap saat dan visualisasi materi yang menarik. Istilah M-Learning atau Mobile Learning merujuk pada penggunaan perangkat genggam seperti PDA, ponsel, laptop dan perangkat teknologi informasi yang akan banyak digunakan dalam belajar mengajar, dalam hal ini kita fokuskan pada perangkat handphone (telepon genggam). Tujuan dari pengembangan mobile learning sendiri adalah proses belajar sepanjang waktu (long life learning), siswa/mahasiswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran, menghemat waktu karena apabila diterapkan dalam proses belajar maka mahasiswa tidak perlu harus hadir di kelas hanya untuk mengumpulkan tugas, cukup tugas tersebut dikirim melalui aplikasi pada mobile phone yang secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas proses belajar itu sendiri.

Potensi dan Tantangan

- Munculnya m-Learning sebagai salah satu alternatif media pembelajaran merupakan peluang yang menggembirakan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Dengan menggunakan perangkat bergerak (handphone), maka program m-Learning akan semakin mudah dijangkau dan dimanfaatkan. Jumlah pengguna mobile di Indonesia tercatat sebanyak 116 juta (Wireless Intelligent, per September 2008) dan menempati urutan ke-6 terbanyak di dunia. Namun kenyataan di lapangan ternyata belum seperti kondisi ideal yang diharapkan. Dari sejumlah pengguna mobile di Indonesia ternyata sebagian besar hanya diperuntukkan untuk telepon, SMS dan chatting. Belum banyak yang digunakan untuk pemanfaatan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Tantangan yang ada adalah belum banyak tersedia konten-konten pembelajaran berbasis mobile yang bisa diakses secara luas. Kebanyakan konten yang beredar di pasaran masih didominasi konten hiburan yang memiliki aspek pendidikan yang kurang serta kebanyakan adalah hasil produksi dari luar negeri yang memiliki latar budaya yang berbeda dengan negera kita. Kenyataan ini memunculkan kebutuhan akan adanya pengembangan-pengembangan konten/aplikasi berbasis perangkat bergerak yang lebih banyak, beragam, murah dan mudah diakses

Pengembangan Desain Konten MEdukasi
- MEdukasi merupakan nama khas mobile learning yang pada dasarnya merupakan bentuk khusus model dari nama generic mobile learning pada umumnya. Sebagai suatu produk pengembangan sistem, MEdukasi yang dikembangkan oleh Balai Pengembangan Multimedia (BPM) menggunakan format dan model khusus. MEdukasi ini memiliki slogan “belajar cepat tanpa sekat”. Slogan ini mengambarkan suatu misi bahwa dengan adanya MEdukasi ini maka pengguna bisa belajar secara cepat di manapun dan kapanpun tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat belajar.

Platform
- MEdukasi dikembangkan menggunakan platform Adobe Flash. Flash lite player adalah versi ringan dari flash player. Flash Lite sendiri berbasiskan teknologi Flash 4 Scripting Engine yang khusus ditujukan pada aplikasi mobile. Untuk membangun aplikasi mobile dalam lingkungan Flash Lite tidak dibutuhkan banyak kode program, tetapi pengembang dapat menggunakan Integrated Development Environment berbasis grafis, yaitu dengan aplikasi Macromedia Flash Professional 8. Bahasa scripting yang digunakan dalam Flash Lite adalah Action Script, sama seperti Flash, tetapi memiliki keterbatasan fitur. Platform ini dapat di jalankan pada Handphone yang support flash lite. Platform ini biasanya digunakan handphone untuk aplikasi wallpaper atau screensaver yang berwujud animasi. Pada saat ini sudah banyak handphone yang support flash lite. Untuk ukuran layar (screen size) yang disasar adalah layar dengan ukuran 240x320 pixel.

Format
- Pada tahun 2009 dikembangkan MEdukasi dengan format tutorial, dimana lebih menekankan penyajian informasi secara singkat disertai dengan latihan-latihan soal maupun tes untuk mengukur ketercapaian kompetensi program. Meskipun sebenarnya ada beberapa format yang bisa dikembangkan seperti bank soal (Drill and Practice), game edukasi (Game Education), simulasi (Full Simulation), percobaan (Experiment), dll. Format sajian tutorial merupakan sebuah format pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar baik diam atau bergerak, dan grafik. Pada saat yang tepat yaitu ketika dianggap bahwa pengguna telah membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon pengguna benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau respon pengguna salah, maka pengguna harus mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan ataupun pada bagian-bagian tertentu saja (remedial). Kemudian pada bagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan.

Kamis, 04 Desember 2014

PERTEMUAN 11 - WEB SISTEM MANAJEMEN KONTEN

Web Sistem Manajemen Konten

Sebuah Web Content Management System (WCMS) adalah perangkat lunak sistem yang menyediakan situs web authoring, kolaborasi, dan alat-alat administrasi yang dirancang untuk memungkinkan pengguna dengan sedikit pengetahuan tentang web bahasa pemrograman atau bahasa markup untuk membuat dan mengelola konten situs web dengan relatif mudah. Sebuah WCMS kuat memberikan dasar untuk kolaborasi, menawarkan pengguna kemampuan untuk mengelola dokumen dan output untuk mengedit beberapa penulis dan partisipasi. Kebanyakan sistem menggunakan Repositori Konten atau basis data untuk menyimpan konten halaman, metadata , dan aset informasi lainnya yang mungkin dibutuhkan oleh sistem. Lapisan presentasi menampilkan konten kepada pengunjung situs web berdasarkan satu set template. Template adalah kadang-kadang XSLT file. Kebanyakan sistem menggunakan sisi server caching untuk meningkatkan kinerja. Ini bekerja baik ketika WCMS tidak berubah sering tetapi kunjungan terjadi secara teratur. Administrasi ini biasanya dilakukan melalui browser berbasis antarmuka, tetapi beberapa sistem memerlukan penggunaan klien lemak. Sebuah WCMS memungkinkan pengguna non-teknis untuk melakukan perubahan pada website dengan sedikit pelatihan. Sebuah WCMS biasanya membutuhkan seorang administrator sistem dan / atau web developer untuk membuat dan menambahkan fitur, tetapi pada dasarnya merupakan suatu alat untuk pemeliharaan website non-teknis staf.

Kemampuan

Sebuah sistem manajemen konten web digunakan untuk mengontrol koleksi dinamis materi Web, termasuk HTML dokumen, gambar , dan bentuk media lainnya. CMS memfasilitasi pengendalian dokumen, audit, mengedit, dan manajemen timeline. Sebuah WCMS biasanya memiliki beberapa fitur berikut:

Otomatis template

Buat template output standar (biasanya HTML dan XML ) yang dapat secara otomatis diterapkan untuk konten baru dan yang sudah ada, yang memungkinkan munculnya semua konten yang akan berubah dari satu tempat pusat.

Akses Kontrol

Beberapa sistem WCMS mendukung Grup pengguna. Kelompok Pengguna memungkinkan Anda untuk mengontrol bagaimana pengguna terdaftar berinteraksi dengan situs. Sebuah halaman di situs dapat terbatas pada satu atau lebih kelompok. Ini berarti Pengguna Anonim (seseorang tidak login), atau Logged pada Pengguna yang bukan anggota dari Grup halaman tidak boleh melakukan, akan ditolak akses ke halaman.

Scalable ekspansi

Tersedia dalam WCMSs paling modern adalah kemampuan untuk memperluas implementasi tunggal (satu instalasi di satu server) di beberapa domain, tergantung pada pengaturan server. Situs WCMS mungkin dapat membuat microsites / portal web dalam situs utama sekaligus.

Mudah diedit konten

Setelah isi dipisahkan dari presentasi visual dari sebuah situs, biasanya menjadi lebih mudah dan lebih cepat untuk mengedit dan memanipulasi. Kebanyakan WCMS perangkat lunak termasuk WYSIWYG alat editing yang memungkinkan pengguna non-teknis untuk membuat dan mengedit konten.

Scalable fitur set
Kebanyakan WCMS perangkat lunak termasuk plug-in atau modul yang dapat dengan mudah diinstal untuk memperluas fungsi situs yang ada itu.

Standar web upgrade

Aktif perangkat lunak WCMS biasanya menerima update reguler yang mencakup set fitur baru dan mempertahankan sistem sampai standar web saat ini ...

Workflow manajemen

Workflow adalah proses menciptakan siklus tugas sekuensial dan paralel yang harus dicapai dalam CMS. Misalnya, pencipta konten satu atau banyak bisa mengirim cerita, tetapi tidak dipublikasikan sampai editor salinan membersihkan itu dan editor-in-chief menyetujuinya.

Kolaborasi

CMS perangkat lunak dapat bertindak sebagai platform yang Kolaborasi memungkinkan konten yang akan diambil dan dikerjakan oleh satu atau banyak pengguna yang berwenang. Perubahan dapat dilacak dan berwenang untuk publikasi atau diabaikan kembali ke versi lama. Bentuk-bentuk canggih lainnya kolaborasi memungkinkan beberapa pengguna untuk memodifikasi (atau komentar) halaman pada saat yang sama dalam sesi kolaborasi.

Delegasi

Beberapa perangkat lunak CMS memungkinkan untuk berbagai kelompok pengguna untuk memiliki hak akses terbatas atas isi yang spesifik pada website, menyebar tanggung jawab manajemen konten.

Dokumen manajemen

Perangkat lunak CMS mungkin menyediakan cara untuk bersama-sama mengelola siklus hidup dokumen dari waktu penciptaan awal, melalui revisi, publikasi, arsip, dan penghancuran dokumen.

Konten virtualisasi

CMS perangkat lunak dapat menyediakan sarana yang memungkinkan setiap pengguna untuk bekerja dalam salinan virtual dari seluruh situs Web, set dokumen, dan / atau basis kode. Hal ini memungkinkan perubahan pada sumber daya interdependen ganda untuk dilihat dan / atau dieksekusi dalam-konteks sebelum diajukan.

Sindikasi konten

CMS perangkat lunak sering membantu dalam distribusi konten dengan menghasilkan RSS dan Atom Data feed untuk sistem lain. Mereka juga dapat mengirimkan e-mail pengguna ketika update yang tersedia sebagai bagian dari proses alur kerja.

Multilingual

Kemampuan untuk menampilkan konten dalam berbagai bahasa.

Versioning

Seperti Dokumen Sistem Manajemen perangkat lunak CMS memungkinkan proses versioning dengan halaman yang diperiksa dalam atau keluar dari WCMS, memungkinkan editor resmi untuk mengambil versi sebelumnya dan untuk melanjutkan pekerjaan dari titik yang dipilih. Versioning berguna untuk konten yang berubah dari waktu ke waktu dan membutuhkan update, tapi mungkin perlu untuk kembali ke atau referensi salinan sebelumnya.


Jenis

Ada tiga jenis utama WCMS: pengolahan offline, pengolahan online, dan sistem hibrida. Istilah-istilah ini menggambarkan pola penyebaran untuk WCMS dalam hal ketika template presentasi diterapkan untuk membuat halaman web dari konten terstruktur.

1. Pengolahan Offline

Sistem ini pra-proses semua konten, menerapkan template sebelum penerbitan untuk menghasilkan halaman Web. Sejak pra-pengolahan sistem tidak memerlukan server untuk menerapkan template pada waktu permintaan, mereka juga mungkin ada murni sebagai alat desain-waktu.

2. Online pengolahan

Sistem ini menerapkan template on-demand. HTML dapat dihasilkan ketika pengguna mengunjungi halaman atau menarik dari web cache. WCMSs sumber paling terbuka memiliki kemampuan untuk mendukung add-ons, yang menyediakan kemampuan diperpanjang termasuk forum, blog, wiki, toko Web, galeri foto, manajemen kontak, dll sering disebut modul, node, widget, add-ons, atau ekstensi. Pengaya mungkin didasarkan pada model lisensi open-source atau dibayar.

3. Hybrid sistem

Beberapa sistem menggabungkan pendekatan offline dan online. Beberapa sistem menulis kode yang dapat dieksekusi (misalnya, JSP , ASP , PHP , ColdFusion atau Perl halaman) bukan hanya statis HTML , sehingga CMS itu sendiri tidak perlu digunakan pada setiap server Web. Hibrida lainnya beroperasi baik dalam mode online atau offline.

Keuntungan

Biaya rendah

Beberapa sistem manajemen konten yang gratis, seperti Drupal , TYPO3 , Joomla , dan WordPress. Lain mungkin terjangkau berdasarkan langganan ukuran. Meskipun langganan bisa mahal, secara keseluruhan biaya tidak harus menyewa penuh waktu pengembang dapat menurunkan biaya total. Ditambah perangkat lunak dapat dibeli berdasarkan kebutuhan CMSS banyak.

Mudah Kustomisasi

Sebuah tata letak yang universal dibuat, membuat halaman memiliki tema yang sama dan desain tanpa kode banyak. Banyak CMS alat menggunakan drag dan drop AJAX sistem untuk mode desain mereka. Itu membuat mudah bagi pengguna pemula untuk membuat kustom depan berakhir.

Mudah digunakan

CMS dirancang dengan orang non-teknis dalam pikiran. Kesederhanaan dalam desain admin UI memungkinkan manajer konten website dan pengguna lain untuk memperbarui konten tanpa pelatihan banyak coding atau aspek teknis pemeliharaan sistem.

Workflow manajemen

CMS menyediakan fasilitas untuk mengontrol bagaimana konten ini diterbitkan, ketika diterbitkan, dan siapa yang menerbitkan itu. Beberapa WCMSs memungkinkan administrator untuk membuat aturan untuk alur kerja manajemen, membimbing manajer konten melalui serangkaian langkah yang diperlukan untuk setiap tugas mereka.

Kekurangan

Biaya pelaksanaan

Implementasi skala yang lebih besar mungkin memerlukan pelatihan, perencanaan, dan sertifikasi. CMSS tertentu mungkin memerlukan instalasi perangkat keras. Komitmen untuk perangkat lunak diperlukan investasi lebih besar. Komitmen untuk pelatihan, pengembangan pemeliharaan, dan semua biaya yang akan dikeluarkan untuk sistem perusahaan.

Biaya pemeliharaan

Mempertahankan CMSS mungkin memerlukan update lisensi, upgrade, dan pemeliharaan perangkat keras.

Latency masalah

CMS yang lebih besar dapat mengalami latency jika infrastruktur hardware tidak up to date, jika database tidak dimanfaatkan dengan benar, dan jika web cache file yang harus dimuat ulang setiap data waktu diperbarui tumbuh besar. Load balancing masalah juga dapat merusak file caching.

Mencampur Alat

Karena URL CMSS banyak dihasilkan secara dinamis dengan parameter internal dan informasi referensi, mereka sering tidak cukup stabil untuk halaman statis dan alat-alat Web lain, terutama mesin pencari, bergantung pada mereka.

Komponen sistem manajemen konten

Sebuah konten komponen manajemen sistem (CCMS) adalah sistem manajemen konten yang mengelola konten pada tingkat rinci (komponen) daripada di tingkat dokumen. Setiap komponen merupakan topik konsep, tunggal atau aset (misalnya gambar, tabel, deskripsi produk, prosedur). CCM harus dapat melacak "tidak hanya versi topik dan grafis tetapi hubungan antara topik, grafik, peta, publikasi, dan kiriman."

Komponen dapat sebagai besar sebagai sebuah bab atau sekecil definisi atau bahkan sebuah kata. Komponen dalam majelis konten ganda (jenis konten) dapat dilihat sebagai komponen atau dokumen tradisional. Meskipun dokumentasi modular tidak selalu berbasis XML, biasanya terjadi. Standar meliputi:
- Darwin Informasi Mengetik Arsitektur (Dita)
- S1000D

Tantangan bagi penulis teknis meliputi topik berbasis authoring , yang bergeser dari menulis buku berbentuk, dokumentasi linier untuk menulis konten komponen modular, terstruktur dan dapat digunakan kembali. Setiap komponen hanya disimpan satu kali dalam sistem manajemen konten, yang merupakan sumber tunggal terpercaya konten. Komponen ini kemudian digunakan kembali (bukan disalin dan disisipkan) dalam dokumen atau di beberapa dokumen. Hal ini memastikan konten yang konsisten di set dokumentasi keseluruhan. Setiap komponen memiliki siklus hidup sendiri (pemilik, versi, persetujuan, digunakan) dan dapat dilacak secara individual atau sebagai bagian dari perakitan. Komponen manajemen konten (CCM) biasanya digunakan untuk multi-channel pelanggan menghadapi konten (pemasaran, penggunaan, pembelajaran, dukungan). CCM dapat menjadi sistem yang terpisah atau menjadi fungsi lain manajemen konten jenis sistem (misalnya, perusahaan manajemen konten atau web manajemen konten ).

Manfaat
Manfaat mengelola isi di tingkat komponen:
1. Lebih besar konsistensi dan akurasi.
2. Mengurangi biaya pemeliharaan.
3. Mengurangi biaya pengiriman.
4. Biaya penerjemahan berkurang.

Manfaat menggunakan sistem komponen manajemen konten:
1. Versi dan kontrol atas dokumen dan isi - kembali atau tidak.
2. Periksa dampak terhadap perubahan konten digunakan kembali.
3. Peningkatan kolaborasi dan otomatisasi dengan alur kerja.
4. Mengelola rilis dokumentasi.
5. Kemudahan link dan pemeliharaan konten.
6. Mengurangi biaya terjemahan.
7. Tinggi kolaborasi.
8. Peningkatan modularitas.
9. Integrasi dengan editor.

PERTEMUAN 10 - PERANGKAT LUNAK CMS

Kerangka Portal

Joomla!
Joomla! adalah Sistem manajemen konten (SMK atau CMS) yang bebas dan terbuka (free opensource) ditulis menggunakan PHP dan basisdata MySQL untuk keperluan di internet maupun intranet. Joomla pertamakali dirilis dengan versi 1.0.0. Fitur-fitur Joomla! diantaranya adalah sistem caching untuk peningkatan performansi, RSS, blogs, poling, dll. Joomla! menggunakan lisensi GPL. Asal kata Joomla sendiri berasal dari kata Swahili jumla yang mengandung arti "kebersamaan".

Prinsip Dasar Joomla
Secara garis besar dan gamblang, Joomla! terdiri dari 3 elemen dasar, yaitu server web (webserver), skrip PHP dan basisdata MySQL. Server web diasumsikan terhubung dengan Internet/Intranet yang berfungsi sebagai penyedia layanan situs. Skrip PHP terdiri dari kode program dalam bahasa PHP dan basisdata merupakan tempat penyimpanan konten. Joomla menggunakan Apache sebagai server web dan MySQL untuk basisdatanya. Pertama kali, pengguna meminta akses terhadap halaman Joomla dengan mengeksekusi URL pada browser web yang kemudian terhubung dengan server web. Permintaan ini yang dalam istilah teknis lebih dikenal dengan query string selain terdapat URL juga mengandung parameter konten (section, category, ID article dan lain-lain). Berdasarkan parameter tersebut, sistem skrip Joomla melakukan kontak dengan basisdata dan mengambil konten yang dimaksud berdasarkan parameternya. Terakhir, konten dan templat (template) digabung bersama dan kembali sebagai halaman html, gambar, css dan javascript. Paket Joomla! terdiri dari beberapa bagian yang terpisah dan termodul yang sangat fleksibel, dapat dengan mudah dikembangkan dan diintegrasikan. Sebagai contoh "plugins" WikiBot yang memperbolehkan penulis di Joomla menggunakan "Wikitags" pada bagian artikel yang fungsinya secara otomatis membuat pranala dinamis ke artikel Wikipedia pada saat ditampilkan. Ada lebih tersedia 1,700 "plugins" yang secara resmi didelegasikan oleh OpenSourceMatters tersedia di http://extensions.joomla.org/ dan saat ini secara resmi dipindahkan ke http://joomlacode.org dengan dukungan server yang lebih lengkap.



Tampilan administrasi Joomla! 1.5

Pengembang :
The Joomla Project Team

Rilis stabil :
2.5.4 / 2 April 2012; 3 bulan lalu

Bahasa pemrograman :
PHP

Sistem operasi :
Cross-platform

Ukuran berkas :
7.6 MB (terkompresi) 20.9 MB (tak terkompresi)

Status pengembangan :
Aktif

Jenis :
Content management system

Lisensi :
Lisensi Publik Umum GNU

Situs web
joomla.org


Riwayat Joomla
Joomla versions
Version Release date Supported until
1.0 2005-09-16 2009-07-22
1.5 (LTS) 2008-01-22 2012-04-24
1.6 2011-01-10 2011-08-19
1.7 2011-07-19 2012-02-24
2.5 (LTS) 2012-01-24 2013-12
3.0 2012-09 2013-04
3.1 2013-03 2013-10
3.5 (LTS) 2013-09 2015-06

Pada tanggal 17 September 2005, diluncurkan Joomla versi awal yaitu 1.0.0 yang merupakan versi alias dari Mambo 4.5.2.3 yang dikembangkan oleh "Pengembang Inti Mambo hingga Agustus 2005" yang hengkang dari Mambo.
Pemimpin Tim saat itu Andrew Eddie yang dikenal dengan sebutan "MasterChief" menulis surat terbuka di komunitas dan diumumkan di forum mamboserver.com. Tim pengembang kemudian membuat situs OpenSourceMatters untuk mendistrubusikan informasi ke pengguna, pengembang, desainer web dan komunitas lain pada umumnya.
Perkembangan Joomla berawal dari Joomla 1.0.0 sampai dengan tahap yang luar biasa yaitu Joomla 1.0.15. Namun seiring dengan perkembangan versi Joomla 1.0.x ini, sekitar tahun 2007 telah dimulai pengembangan Joomla 1.5.x yang memiliki beberapa persamaan dan perbedaan yang cukup signifikan. Saat ini Joomla 1.5.x telah mencapai pada tahap Joomla 1.5.20.Untuk versi Joomla 1.6 sudah pada tahap versi beta dan dapat diunduh di www.joomla.org. Semakin baru versi Joomla memiliki penyempurnaan dari versi-versi sebelumnya.
Masing-masing punya daya tarik tersendiri, Joomla 1.5.9 menawarkan nuansa baru dan lebih modern termasuk dalam systemya. Sedangkan Joomla 1.0.15 lebih stabil dan terdukung oleh banyak aplikasi dan developer.

Berikut perkembangan versi Joomla sampai dengan saat ini :

No. Versi Tanggal Diluncurkan Nama Kode
1. 1.0.0 17 September 2005 Sunrise
2. 1.0.1 21 September 2005 Sunburst
3. 1.0.2 2 Oktober 2005 Sunset
4. 1.0.3 14 Oktober 2005 Sunlight
5. 1.0.4 21 Nopember 2005 Sundial
6. 1.0.5 24 Desember 2005 Sunspot
7. 1.0.6 15 Januari 2006, 16:00 Sunscreen
8. 1.0.7 15 Januari 2006, 21:00 Sunburst
9. 1.0.8 26 Februari 2006 Sunshade
10. 1.0.9 5 Juni 2006 Sunshine
11. 1.0.10 26 Juni 2006 Sundown
12. 1.0.11 29 Agustus 2006 Sunbow
13. 1.0.12 25 Desember 2006 Sunfire
14. 1.0.13 2007 Sunglow
15. 1.0.14 2008
16. 1.0.15 2008
15. 1.5 Stable 22 Januari 2008 Khepri
17. 1.5.1 08 February 2008 Seenu
18. 1.5.2 23 March 2008 Woi
19. 1.5.3 24 April 2008 Vahi
20. 1.5.4 08 July 2008 Naiki
21. 1.5.5 28 July 2008 Mamni
22. 1.5.6 12 August 2008 Vusani
23. 1.6 10 Januari 2011
24. 1.6.1 07 Maret 2011
25. 1.6.2 14 April 2011
26. 1.6.3 18 April 2011
27. 1.7 19 Juli 2011

Seperti yang disampaikan oleh Pihak Pengembang Inti Joomla, Joomla 1.0.x akan berakhir pada Joomla 1.0.15. Tidak ada support dan pengembangan selanjutnya. Dan mereka akan berkonsentrasi pada Joomla 1.5.x
Joomla secara terus menerus dikembangkan melalui berbagai aktivitas oleh komunitas yang sangat aktif dan tertarik dengan sistem ini.

VBulletin
VBulletin Merupakan perangkat lunak Content Management System berbayar yang digunakan untuk membangun website, portal, forum diskusi yang berskala besar. VBulletin dikembangkan dengan menggunakan bahasa PHP dan menggunakan database MySQL.
VBuletin


Halaman depan.

Rilis stabil :
4.0 / 2010

Sistem operasi :
UNIX, Windows, Linux

Jenis :
Content management system, Community and Blog software

Lisensi :
Licensed

Situs web :
http://vbulletin.com

Fitur :
• CMS
• Forum engine



Plone merupakan perangkat lunak Content Management System berlisensi GPL dan dikembangkan melalui bahasa Phyton dan berjalan disemua system operasi.
Plone



Screenshot of default Plone 4 install

Pengembang :
Alan Runyan, Alexander Limi, Vidar Andersen and the Plone Team

Rilis stabil :
4.1.4 / 27 Februari 2012; 3 bulan lalu[1]

Rilis pratayang :
4.2 beta 2 / 9 Februari 2012; 4 bulan lalu[2]

Sistem operasi :
Cross-platform

Platform :
Zope

Status pengembangan :
Active

Jenis :
Content management system

Lisensi :
GNU General Public License

Situs web :
plone.org

Minggu, 23 November 2014

PERTEMUAN 9 - SISTEM MANAJEMEN KONTEN PROFESIONAL

CMS

Sistem manajemen konten (Content management System, disingkat CMS), adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan dan/atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs Web. Umumnya, sebuah CMS (Content Management System) terdiri dari dua elemen:
- Aplikasi manajemen isi (Content Management Application, [CMA])
- Aplikasi pengiriman isi (content delivery application [CDA])

Elemen CMA memperbolehkan si manajer isi -yang mungkin tidak memiliki pengetahuan mengenai HTML (HyperText Markup Language)-, untuk memenej pembuatan, modifikasi, dan penghapusan isi dari suatu situs Web tanpa perlu memiliki keahlian sebagai seorang Webmaster. Elemen CDA menggunakan dan menghimpun informasi-informasi yang sebelumnya telah ditambah, dikurangi atau diubah oleh si empunya situs web untuk meng-update atau memperbaharui situs Web tersebut. Kemampuan atau fitur dari sebuah sistem CMS berbeda-beda, walaupun begitu, kebanyakan dari software ini memiliki fitur publikasi berbasis Web, manajemen format, kontrol revisi, pembuatan index, pencarian, dan pengarsipan.

Perangkat lunak CMS :
1. Drupal
2. Joomla
3. Wordpress
4. Plone
5. VBulletin
6. Moodle

Pemanfaatan CMS :

1. Situs web perusahaan, bisnis, organisasi atau komunitas.
2. Portal
3. Galeri foto
4. Aplikasi E-Commerce.
5. Mengelola website pribadi/blog.
6. Situs web pembelajaran daring (Inggris: e-learning)
7. Dan lain-lain.

Pranala Luar :

http://drupal.org
http://joomla.org
http://wordpress.org
http://moodle.org
http://cmsid.org


Salah satu perangkat lunak Content Management System yang dikenal luas yaitu MediaWiki, perangkat lunak yang dipakai di Wikipedia dan proyek-proyek sejenis. Syarat - Syarat Content Management Sistem Profesional. Banyak sekali content management system yang dibuat oleh programmer yang kurang berpengalaman. Programmer ini biasanya sering membuat Content Management Sistem ini karena mereka kurang pengetahuan mengenai tehnik pemograman yang baik. Walau begitu mereka tetap melanjutkan karena banyak alasan antara lain karena lebih suka membuat sendiri, atau menyatakan sulit untuk mempelajari Joomla,Drupal dan cms lainnya. Biasanya sih pilihan pertama adalah pilihan hampir setiap programmer yang ingin membangun kariernya di IT Web Development. Apapun alasannya hal ini tidak menghentikan programmer untuk belajar mengenai tehnik pemograman yang bagus.

Syarat-syarat Content Management Sistem yang Bagus penulis menuliskan sebagai berikut:

1. Mudah di Update.
2. Memiliki Sistem Plugin Control.
3. Memiliki Sistem Administrasi Authorasi yang Komplit (ACL).
4. Bisa dikembangkan dan mudah dikembangkan.
5. Memiliki Management Page.

Biasanya orang yang bisa membuat content management sistem sekaliber Joomla,Drupal adalah programmer Tingkat Advanced. Pertimbangan lain adalah kelihaian programmer untuk membungkus kekomplekan/kecanggihan CMS yang dia buat supaya kelihatan sederhana di mata pemakai.

Senin, 17 November 2014

PERTEMUAN 7 - IMPLEMENTASI dan STRATEGI

Implementasi
Anda tahu perusahaan anda membutuhkan Implementasi Portal Perusahaan, tapi bagaimana anda mengimplementasikan dan teknologi apa yang anda butuhkan? Jika diimplementasikan secara tepat, Solusi Portal menyediakan sesuai selera atau keinginan, akses tunggal pada informasi penting dan servis, baik dari sumber internal dan eksternal. Secara keseluruhan, rencana arsitektur perusahaan yang fleksibel dibutuhkann untuk memungkinkan integrasi menyeluruh dari solusi portal. Topik penting fleksibel dibutuhkan untuk memungkinkan integrasi menyeluruh dari solusi portal yang sukses yang dijelaskan berikut ini :

- Strategi
Investigasi, implementasi, pengukuran, dan pemeliharaan solusi portal menjadi factor yang disertakan dalam strategi bisnis keseluruhan perusahaan anda. Pemahaman yang tepat terhadap strategi perusahaan akan memungkinkan anda untuk menempatkan komponen-komponen fungsional yang tepat pada fase yang tepat dari implementasi anda yang memungkinkan perusahaan anda memperoleh nilai bisnis lebih sebagai sebuah fase yang menghasilkan.

- Trend
Portal dimunculkan dari berbagai macam pasar sebagai komponen yang kuat dari solusi penyampaian sesuatu. Pemahaman terhadap sesuatu yang baru dan segala hal yang penting dan patut diperhatikan mempengaruhi pasar portal sehingga sebuah tahapan penting dalam mendefinisikan solusi untuk strategi perusahaan dalam penyebaran (pembagian) manajer proyek atau pekerja ahli dengan merencanakan sebuah portal.

- Perencanaan dan Investigasi
Just getting started? Tahapan pertama yang menyertakan riset, penulisan kasus-kasus bisnis, seting metrik, dan sebagainya. Bagian ini berisi tulisan dan artikel-artikel yang berhubungan dengan solusi vendor dan metodologi.

- Kasus Bisnis
Kasus bisnis terdiri dari arah pemetaan bisnis untuk kebutuhan pengguna, dengan menghubungkan dampak finansial dan kebutuhan yang harus dipenuhi. Dampak finansial dapat berbagai macam tapi harus tajam, dan hasilnya terukur secara angka.

- Studi Kelayakan
Dalam kasus ini adalah sangat bermanfaat untuk memulai solusi portal adalah dengan studi kelayakan. Sebagai sebuah studi dengan tujuan spesifik:

1)Akses dan prioritas terhadap kebutuhan bisnis

2)Mengetahui kelayakan dari konsep secara fundamental

3)Identifikasi dan menimbang segala hal/permasalahan (isu) yang terkait dengan implementasi

4)Identifikasi faktorfaktor penting yang menyebabkan kesuksesan

5)Mengetahui besarnya biaya mempertemukan kebutuhan-kebutuhan bisnis berdasar pada skema prioritas.
Kelayakan bagi sebuah implementasi luas dari perusahaan dapat didemonstrasikan melalui prototipe atau pilot solusi.

Faktor-faktor yang membawa sukses
Implementasi portal secara luas bagi perusahaan memunculkan “faktor penentu sukses (critical success factors)” baru. Sebagian besar implementasi mempunyai faktor sukses standar seperti sebagai berikut : pemahaman akan kebutuhan yang baik, dukungan top manajemen, representasi area bisnis, dan sebuah budaya yang mendukung kolaborasi dan tim kerja. Dalam hal ini ada lebih banyak faktor spesifik sukses yang dihasilkan dari implementasi portal yang mengharuskan menemukan keseimbangan penting antara sentralisasi dan desentralisasi; hal-hal yang mengurangi manfaat dan keamanan, dan minimnya teknologi vs minimnya perhatian bisnis.

Return On Investment (ROI) atau Pengembalian Investasi
Perhitungan akan banyaknya uang yang disimpan atau didapat sebagai hasil dari sebuah investasi dalam sebuah solusi portal. Perhitungan ROI seharusnya digunakan dalam pembangunan bisnis sesuai dengan proposal awal; yakin terhadap faktor dalam investasi yaitu waktu dan modal. Pada umumnya dalam implementasi portal adalah mempersingkat proses bisnis dalam pengembalian ROI, bagaimanapun juga untuk setiap implementasi portal, perhitungan ROI dapat diperoleh.

- Kebutuhan Informasi
Pemahaman penggunaan informasi bisnis adalah tahapan utama sebelum kita menyeleksi teknologi portal. Diawali sebuah studi informasi bisnis untuk memahami bagaimana informasi digunakan dalam suatu organisasi, tujuan-tujuan diantaranya adalah memahami sebagai berikut :

1)Siapa yang menggunakan informasi

2)Bagaimana informasi digunakan

3)Bagaimana informasi mengalir, di dalam atau di luar area bisnis.

Umumnya sebagai bagian dari fase discovery (penemuan), ada tiga tipe umum penggunaan yang akan diungkapkan sebagai berikut :

o Penggunaan internal untuk aplikasi dalam area internal dari komunitas pengguna (B2E atau Business to Employee).

o Bisnis ke komunitas bisnis (perdagangan)

o Bisnis ke konsumen (B2C)

Bila dipahami lebih lanjut pada masing-masing kategori secara lebih luas menggunakan implikasi-implikasi dari keamanan, ketersediaan, dan skalabilitas yang diperoleh. Berdasarkan pada komunitas dan kelas-kelas pengguna, tahapan selanjutnya adalah identifikasi informasi (termasuk bisnis intellegent, dokumen, halaman web, pola hidup, dan sebagainya), aplikasi-aplikasi dan alat-alat yang dibutuhkan untuk mengakses melalui portal dalam membantu pekerjaannya.

- Proses bisnis atau aliran kerja
Pemahaman umum dari proses bisnis dari semua konsumen portal (individu, departemen, divisi, lingkup perusahaan) dapat dipengaruhi oleh solusi portal anda untuk menyediakan nilai bisnis melalui penghematan waktu atau pengurangan biaya umum.

- Arsitektur perusahaan
Arsitektur ini termasuk perencanaan, metode-metode, dan alat-alat yang dimaksudkan untuk menyediakan akses satu titik bagi informasi dan aplikasi-aplikasi yang melintasi perusahaan. Arsitektur perusahaan mendefinisikan “blueprint“ (segala hal yang telah direncanakan) teknologi dimana segala komponen teknik dari perusahaan siap disatukan.

- Implementasi dan penyebaran
Saat ini anda telah mendefinisikan strategi portal anda, review terhadap kebutuhan bisnis anda dan divalidasi oleh ROI untuk solusi anda, ini adalah ketika informasi menolong anda merencanakan sebuah implementasi dan penyebaran yang sukses. Implementasi portal cukup unik sebagai pertimbangan ketika membangun rencana implementasi dan penyebaran anda.

- Kiat-kiat membangun usaha
Untuk membangun sebuah usaha perlu perencanaan yang matang. Bukan hanya materi saja yang kita siapkan tetapi ada beberapa yang harus kita pikirkan. Sehingga usaha ini bisa berjalan dengan lancar. Memang diakui, untuk membangun suatu usaha atau bisnis itu tidak mudah. Perlu adanya kerja keras agar bisnis yang kita kelola bisa maju sesuai keinginan kita. Berikut ini, ada beberapa kiat sukses untuk membangun usaha, mudah-mudahan bisa membantu Anda untuk bisa menjadi pengusaha yang sukses.

1. Merencanakan yang matang
Perencanaan itu sangat penting, baik usaha yang kecil atau yang besar. Sehingg usaha tersebut tidak hanya mengambang begitu saja dan suatu saat kita bisa melihat kembali kerangka bisnis yang sudah dibuat. Rencana bisnis juga memudahkan kita jika ingin mengajukan pinjamaan ke bank. Pegawai bank akan bisa melihat prospek yang kita punya sehingga memudahkan kita memperoleh pinjaman. Di dalam rencana bisnis, ada tiga hal yang perlu kita catat yakni: Diskiripsi Bisnis, Target Konsumen, Bentuk Bisnis, Sumber Daya Manusia, Keuangan.

2. Menyiapkan mental yang kuat
Resiko membuka usaha lebih besar ketimbang menjadi karyawan suatu perusahaan, salah satunya risiko kehilangan seluruh modal yang investasikan. Karena itu kita harus memerlukan mental yang kuat sebab bisnis kita memiliki kemungkinan untuk sukses besar, namun juga bisa gagal total. Walaupun begitu,keberhasilan tetap ada.

3. Selalu selektif
Ada begitu banyak ragam usaha yang bisa jalankan dan harus memilih satu untuk kita fokuskan. Untuk membantu membuat keputusan, kita bisa mencari peluang yang ada di pasar atau justru menciptakan pasar baru. Jika memilih untuk mencari peluang, maka kita harus tanggap memperhatikan apa yang masyarakat butuhkan. Contohnya, jika kita melihat banyaknya ibu yang terpaksa harus meninggalkan anaknya karena harus bekerja, maka kita bisa memanfaatkan peluang ini dengan membuka tempat penitipan anak. Atau bisa membuat pasar sendiri dengan keahlian yang kita miliki. Mungkin kita ahli dalam masakan India dan sama sekali belum ada di pasar. Dengan pemasaran dan kualitas produk yang bagus, bisa menciptakan tren baru dan membuat pasar malah membutuhkan produk yang kita buat.

4. Jeli melihat peluang di pasar
Upayakan agar bisa menangkap sekecil apapun peluang yang ada dan gunakan perhitungan yang matang karena sebagai seorang pengusaha, harus cermat serta jeli melihat peluang-peluang di pasar.

5. Cerdik menghadapi kompetitor
Adanya pesaing adalah hambatan untuk berhasilnya suatu usaha. Karena itu, harus cerdik dalam menghadapai mereka. Cari perbedaan antara produk kita dengan produk mereka sehingga mempunyai nilai lebih (added value) jika dibandingkan dengan mereka. Misalnya, dalam usaha fotocopy kamu memberikan kupon undian pada pelanggan dengan pembayaran di atas Rp 50.000,- yang akan diundi setiap 6 bulan sekali.

6. Menawarkan produk dengan sistem
Kunci sukses untuk bisnis kamu adalah melalui teknik pemasaran. Sebagai tahap awal mungkin perlu ekstra usaha yakni mungkin dengan melakukan door-to-door menawarkan produk. Selanjutnya baru memasarkan produk dengan sistem imbalan dan seterusnya.

7. Sering melakukan evaluasi
Lanjutkan perkembangan usaha dengan memantapkannya. Langkah awal dalam menstabilkan usaha adalah dengan melakukan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan secara teratur akan mempertahankan dan meningkatkan mutu usaha. Contohnya, kita bisa mencari feed back- dan memberikan penerangan kepada para karyawan setiap 3 bulan sekali.

8. Belajar dari kegagalan
Setiap usaha tidak akan pernah ada yang lepas dari mengalami kegagalan, karena memang kegagalan berjalan seiringan dengan keberhasilan. Proses ‘Jatuh’ dan ‘Bangun’ yakni masa laris tidak laris adalah sesuatu yang wajar. Asalkan ketika kita jatuh, jangan langsung patah semangat dan kemudian berpikir untuk menutup usaha alias gulung tikar, sebaliknya lakukan evalusi mungkin dengan mencari inspirasi untuk menciptakan produk dan jasa baru yang akan semakin menjadikan usaha kita menarik, membaca kiat sukses para wirausahawan (businessman) dan bagaimana cara mereka melewati masa-masa sulit, mencoba teknik pemasaran yang baru, dan harus terus Belajar.

9. Selalu menjaga hubungan baik
Berhubung usaha anda sangat besar dipengaruhi oleh konsumen, maka harus bisa menjaga hubungan tetap langgeng dengan mereka degan serius menanggapi saran dari mereka, memberi bingkisan hari raya, sekali-kali memberi diskon atau juga dengan hanya sekedar tersenyum ramah menyapa dan ngobrol dengan mereka.

- Apa kiat terbaik untuk membuat portal yang sukses?
Dari sisi teknologi, portal sebetulnya merupakan Web server yang tersambung ke Internet dengan berbagai fasilitas dasar pendukungnya seperti database, tempat / wadah deposit artikel dan paper. Memang pada beberapa portal dikembangkan teknik-teknik yang sedikit lebih eksotik dengan mengirimkan secara aktif informasi ke SMS, FAX maupun pager pelanggan-nya agar tanpa perlu mem-browse ke internet paling tidak overview dari informasi yang dibutuhkan dapat diterima dengan mudah oleh pengguna. Pada prinsip-nya sebetulnya tidak ada yang terlalu istimewa dari sisi teknologi. Yang paling seru terutama dalam filosofi dibelakangnya yang memungkinkan untuk portal tersebut agar survive dalam kompetisi di dunia maya. Beberapa berusaha menggunakan hit-rate sebagai parameter untuk mengevaluasi tingkat ke sukses-an, terus terang saya kurang setuju. Filosofi di belakang portal saya rasa harus berpihak pada manusia yang mengakses portal – yang notabene umumnya berpendidikan, sangat suka jika dibedakan dengan orang lain, mempunyai karakteristik yang beda satu dengan lain. Berbeda 180 derajat dengan massa biasa yang sering kita lihat di jalan pada saat demo di depan MPR, massa tipe demontran ini biasanya lebih sering di identikan dengan sekelompok orang yang homogen, dari satu kelompok yang sama dan dapat di layani dengan cara yang sama, massal tanpa perlu membedakan satu orang dengan yang lain. Keberhasilan mengumpulkan massa / komunitas di Internet akan menjadi kunci keberhasilan agar sebuah portal menjadi langgeng & survive dalam jangka panjang. Pada tingkat yang sederhana mungkin kemampuan menyajikan berita yang akurat & cepat akan menjadikan sebuah portal dinamis (tidak statis) akan menyebabkan pengguna menempel di portal tersebut. Tentunya informasi masih lebih banyak satu arah dengan meningkatkan effisiensi penayangan informasi. Pada tingkat lanjut, harus ditambahkan pula beberapa hal penentu seperti mekanisme-mekanisme umpan balik dan partisipatif dari pengguna yang menyebabkan arus informasi lebih dua arah (interaktif). Talk show, diskusi akan menjadi bagian mendasar dari proses tranfer pengetahuan implicit / tacit yang jauh lebih menarik daripada informasi satu arah. Dalam prosesnya tentu penyelenggara portal harus pandai-pandai menangkap profil dari pengguna-nya, apakah dengan cara memberikan e-mail gratis, mengisi formulir dll dll – sehingga akan sangat membantu mengidentifikasi arah portal maupun justifikasi keberhasilan portal. Pada tingkat yang lebih tinggi lagi, percepatan putaran juga dilakukan pada dokumen / artikel yang sifatnya lebih analisis yang lebih mendalam dalam pembahasan-nya tidak hanya berupa kumpulan berita saja. Dokumen / paper pengetahuan yang mendalam tersebut akan pada akhirnya menjadi dasar dari proses transfer pengetahuan eksplisit. Tentunya penayangan pengetahuan / analisis yang dilakukan harus bisa di personalisasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Kesempatan masih banyak, karena setahu saya belum ada portal indonesia yang mencapai tahapan knowledge commerce yang saya jelaskan barusan. Sebagian besar portal masih berada di tingkat media online yang berkutat di percepatan transfer informasi belum sampai pada percepatan transfer pengetahuan.

- Kiat-kiat membuat portal murah
Seberapa murah membangun portal web kualitas perusahaan? Berapa pun biaya yang dimiliki, asal sudah memiliki nama domain seperti www.namakamu.com, sebenarnya sudah bisa membangun portal web. Harga domain dot com sekarang berkisar Rp 80.000-Rp 100.000 per tahun. Sangat terjangkau. Untuk hosting (ruang file di hardisk server), server lokal Indonesia memang mahal. Namun, jangan khawatir, di tengah ekspansi perusahaan hosting Amerika Serikat, hosting makin murah dan bahkan ada yang gratis. Dengan demikian, hanya dengan biaya mulai Rp 100.000 per tahun, plus semangat belajar membangun portal sendiri, sudah bisa memiliki portal web profesional yang citranya berbeda dengan website a la weblog atau Multiply yang gratisan itu. Dalam hal fungsi dan kemampuannya, software portal web berbeda dengan content management system (CMS). Namun, di Indonesia kedua istilah ini dianggap sama karena akhirnya merujuk website interaktif dan memiliki alur kerja otomatis. Membuat portal web berarti memasang software CMS di dalam website kita. Kali ini software CMS dibatasi pada software gratis dari open source yang berbasis bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.

"Software" gratis
Sepuluh tahun lalu banyak proposal bernilai miliaran rupiah, baik di instansi swasta maupun pemerintah, yang ingin membangun portal web. Dikiranya, membangun portal web harus membangun server sendiri, membuat jaringan online sendiri, dan merekrut barisan programmer serta desainer sendiri. Sekarang, situasi seperti itu sudah berlalu. Teknologi server yang canggih dan murah serta makin kuatnya software open source memberi kontribusi utama. Dengan adanya open source gratis, membangun website tak harus memulai membuat software dari nol.

"Website pakai software open source?
Bagaimana dengan security-nya? Enggak keren ah pake gratisan. Bagaimana kalau nanti ada masalah?" masih banyak deretan pertanyaan yang menyangsikan open source. Jangan khawatir, puluhan tahun open source telah berhasil merekrut "pendekar-pendekar" yang pakar di bidang masing-masing. Mereka bekerja tanpa dibayar. Jika ada masalah terhadap software itu, para pendukung open source seluruh dunia bahu-membahu menangani. Tradisi open source puluhan tahun telah menempa para pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasa itu untuk berkompetisi meningkatkan keamanan. Software open source yang sudah establish secara tradisi juga memiliki pengalaman panjang untuk diserang para cracker. Karena itu, memilih open source yang establish dalam konteks ini lebih aman dan murah meriah dibandingkan dengan harus membangun program dari nol. Karena berbiaya rendah, untuk membangun portal web biasanya hanya diputuskan dalam hitungan menit, bukan dalam hitungan hari, bulan, apalagi tahun. Para pembuat portal web berlomba-lomba untuk merebut traffict pengunjung. Karena itu, jangan heran kalau di Indonesia saja hampir semua tema sudah digarap. Tiap hari bisa lahir puluhan portal web baru yang berkompetisi.

Dengan CMS, pekerjaan mengirim berita, foto, video, pengumuman, iklan, dan materi lain akan terstruktur dan terotomatisasi oleh sistem. Sistem keanggotaan, sistem pencarian database internal, statistik pengunjung, sistem survei, rating tulisan, blog, chat, radio online, sistem komentar tulisan, forum, galeri foto, dan masih banyak yang semuanya terintegrasi dan tidak berdiri sendiri-sendiri.

Ciri CMS terletak pada struktur kerja yang terotomatisasi. Jika web Anda sampai sekarang masih mengirim foto secara manual, misalnya fullscreen dan foto kecil atau thumbnail dibuat manual, berarti software itu belum memenuhi kaidah CMS.

CMS sejuta umat

The Packt Open Source CMS Award 2007 (packtpub.com) akhir Oktober lalu telah menobatkan Joomla (jomla.org) sebagai Best PHP Open Source CMS, disusul Drupal (drupal.org), dan e107 (e107.org).

Joomla tergeser posisinya oleh Drupal dalam kategori juara umum atau Overall Open Source CMS. Drupal urutan pertama, disusul Joomla, dan CMS Made Simple (cmsmadesimple.org).

Urutan Most Promising Open Source CMS adalah MODx (modxcms.com), TYPOlight (typolight.org), dan dotCMS (dotcms. org). Best Other Open Source CMS adalah mojoPortal (mojoportal.com), Plone (plone.org), dan Silva (infrae.com/products/silva). Best Open Source Social Networking CMS adalah WordPress (wordpress.org), Drupal, dan Elgg (elgg.org).

Drupal dikenal sebagai CMS "clean" desain dan powerfull untuk semua jenis web. Walau juara umum dipegang Drupal, tak terbantahkan bahwa Joomla masih menjadi "CMS sejuta umat", paling banyak digunakan karena mudah dioperasikan.

Joomla memang banyak mencuri perhatian, tetapi tak semua menganggap Joomla pilihan terbaik untuk semua kebutuhan. Masih banyak CMS gratis yang cocok untuk kebutuhan yang lebih kompleks. Bagi sebagian orang, memilih CMS itu seperti memilih "ideologi". Karena itu, sebelum memilih cobalah dulu fasilitasnya.

PERTEMUAN 8 - CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS) PADA SITUS PORTAL BERITA

CMS
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi, khususnya internet, membuat orang menjadi lebih mudah untuk saling berinteraksi. Dengan internet teks, gambar, suara dan video dapat dikirim kebelahan dunia manapun secara cepat, bahkan hanya dalam hitungan detik saja. Hal ini menandakan bahwa internet mempunyai potensi yang sangat besar untuk dijadikan sebagai sarana komunikasi dan informasi yang handal dan murah. Berdasarkan hal tersebut, secara nyata beberapa tahun yang lalu sekitar awal tahun 90-an, saat internet masih awal-awal diperkenalkan ke seluruh dunia, para teknisi IT berusaha berperan serta meramaikan suasana di dunia internet. Banyak dari mereka yang membuat sebuah website, baik untuk pribadi, lembaga, perusahaan ataupun instansi yang mereka miliki. Pada waktu itu, membuat website bukanlah suatu hal yang dapat dilakukan oleh semua orang, apalagi orang awam, sehingga bukan suatu hal yang aneh bila saat itu jasa seorang webmaster sangat diperlukan. Mereka dibayar mahal untuk melakukan tugasnya, walaupun website yang dihasilkan masih sangat sederhana, statis dan monoton, dengan hanya mengandalkan bahasa HTML dan beberapa gambar/video/suara sebagai pemanisnya. Website dengan model statis seperti itu tentu saja tidak menyenangkan, karena informasiinformasi yang tersedia di dalam website, tak ubahnya seperti informasi-informasi yang bias ditemukan pada formulir, brosur-brosur, maupun barang cetakan lainnya, walaupun di dalam web tersebut terdapat halaman yang dapat berpindah ke halaman lainnya dan bisa saling berhubungan (hyperlink). Kendala yang terjadi dengan model web statis seperti www.dikmenjurjogja.or.id, bisa jadi pengunjung situs menjadi segan dan tidak akan pernah mengunjugi website itu lagi, karena mereka hanya disajikan oleh isi (content) halaman web saja, tanpa bisa berinteraksi secara aktif dalam web.
Selain itu kekurangan lainnya dengan model web seperti ini banyak menyita waktu dalam memperbaharui informasi yang ada dengan yang baru, dan juga akan membutuhkan biaya yang besar dalam prosesnya. Berkaitan dengan masalah di atas, pengelolaan content web secara berkesinambungan (continue), menjadi hal yang paling penting dalam pengembangan website. Untuk mengatasi problematika yang terjadi dalam dunia website, salah satu cara penyelesaiannya yaitu dengan menerapkan Content Management System (CMS).

2. Pengertian CMS
Content Management System atau lebih populer dengan singkatan CMS, pertama kali muncul sebagai jawaban atas solusi dari kebutuhan manusia akan penyediaan informasi yang sangat cepat.
Secara teori, CMS dapat diartikan sebagai berikut:

a. CMS adalah sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para pengguna dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian setiap orang, penulis, maupun editor, setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi website tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster

b. CMS dapat diartikan sebuah sistem yang digunakan untuk mengelola isi sebuah web secara dinamis.

c. CMS dapat diartikan sebuah teknologi baru yang masih asing bagi sebagian orang yang dapat membawa kesuksesan untuk setiap web.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, secara sederhana dapat dikatakan CMS adalah suatu sistem yang dibuat dengan menggunakan teknologi, dalam hal ini skrip berbasis server, database server dan webserver oleh seorang yang mempunyai kemampuan memprogram web yang sangat baik agar pengelolaan website itu dapat dilakukan oleh siapa saja sehingga content web dapat selalu dinamis.

3. Fungsi dan Manfaat CMS

3.1 Fungsi CMS
Sebuah sistem CMS bisa dikatakan baik apabila telah memenuhi beberapa persyaratan yang meliputi beberapa fungsi pokok yaitu:

1). Fungsi pembuatan isi (content creation)
Dalam bagian ini fungsi dibuat agar diarahkan untuk mampu menangani pengisian informasi secara mudah dan efisien, dimana seorang penulis informasi tidak perlu menggunakan tag HTML dalam membuat sebuah halaman web.

2). Fungsi manajemen isi (content management)
Dalam bagian ini fungsi dibuat untuk mengatur pusat isian, baik penampilan data yang sudah atau belum terpakai sehingga dalam proses penampilan informasinya menjadi mudah.

3). Fungsi menerbitkan isi untuk ditampilkan (publishing)
Dalam bagian ini fungsi dibuat untuk memuat fleksibilitas dan pengembangan halaman web yang dihasilkan. tampilan (Layout) halaman dispesifikasikan melalui sebuah halaman dengan pola yang telah disediakan (template)

4). Fungsi penampil isi (presentation)
Dalam bagian ini fungsi dibuat untuk menampilkan isi terhadap informasi yang telah tersimpan untuk ditampilkan di atas browser.

3.2 Manfaat CMS
Bila CMS dapat diterapkan dengan baik, ada beberapa manfaat dari penggunaan CMS yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1). Manajemen data
2). Mengatur siklus hidup website
3). Mendukung web templating dan standarisasi
4). Personalisasi website
5). Sindikasi
Sindikasi memberikan kemungkinan kepada sebuah website untuk membagi isinya kepada website-website yang lain.
6). Akuntabilitas dan efisiensi

4. Prinsip CMS
CMS secara prinsip dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan dan dalam berbagai kondisi, terutama yang berhubungan dengan dunia website, beberapa diantaranya yaitu:
a. Mengelola website pribadi.
b. Mengelola website perusahaan/bisnis.
c. Portal atau website komunitas.
d. Galeri foto, dan lain sebagainya.
e. Forum.
f. Aplikasi E-Commerce.

5. Penggolongan CMS
Karena disadari akan pentingnya CMS, banyak para pakar membuat aplikasi CMS dengan berbagai fitur handal yang ditawarkan, hal ini dapat di lihat dengan maraknya topik mengenai CMS di internet. Beberapa situs web yang mengkaji mengenai CMS di internet yaitu www.kyantonius.com, www.oscom.org, www.duniakita.net, dan www.steptwo.com. Oleh karena itu berdasarkan aplikasinya, CMS dibagi menjadi 2 golongan yaitu:

a. CMS Komersil
Dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan software yang menjalankan usahanya dengan motif mencari keuntungan. Beberapa aplikasi CMS yang ada di pasaran yang cukup terkenal yaitu STELLENT (Stellent Content Management Suite), VIGNETTE (V7Content Management Suite), INTERWOVEN (Team Site 6.0.)

b. CMS Open source
Dibuat dan dikembangkan oleh sekelompok orang atau perusahaan yang intinya memberikan sebuah alternatif murah dan terjangkau kepada para pengguna. Tersedia secara gratis dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan tanpa ada batasan. CMS jenis ini juga memberikan akses kepada penggunanya untuk mengetahui kode-kode pemograman yang disertakan, sehingga memudahkan pengguna memodifikasi CMS di masa-masa yang akan datang. Kelebihan CMS jenis ini, yaitu kode pemrograman terbuka untuk umum, sehingga apabila ada bugs, para pengguna dapat saling bahu-membahu dalam hal melacak dan memberikan dukungan teknis dan non-teknis kepada yang membutuhkan. Beberapa jenis aplikasi CMS Open Source yang ada dipasaran seperti ZOPE (Content Management Framework), OPEN CMS (Open CMS), POSTNUKE (Post Nuke), PHP Nuke, MAMBO OPEN SOURCE (Mambo Open source).

6. Manajemen Portal
Manajemen portal yang dilakukan dalam prototype CMS yang dibuat berdasarkan pendekatan dari Abdul Kadir dan Terra [3], secara umum prototype yang dibuat menampilkan sejumlah informasi, beberapa diataranya yaitu berita, artikel, data Polling beserta jawabannya serta layanan terhadap member. Model pengelolaan yang diterapkan dalam prototype ini, lebih dari satu orang pengelola, namun puncak keputusan tetap dilakukan oleh satu orang, sehingga dari beberapa pengelola tersebut tetap ada pimpinan, dalam hal ini dapat diartikan sebagai pemilik website (top administrator) sehingga informasi yang disajikan di dalam website tersebut berada dibawah kontrol dari top administrator dan tetap terjaga keamanannya. Dengan model pengelolaan seperti di atas, top administrator akan mempunyai hak penuh dalam pengaturan content pada website, sehingga dalam membantu tugas-tugasnya untuk memanejerial atau menyajikan informasi, dapat dibantu oleh orang lain (dalam hal ini bukan web master). Top administrator dapat memilih administrator web berdasarkan kriteria yang telah ditetapkannya, artinya top administrator dapat memilih administrator tanpa harus melihat latar belakang kemampuannya secara teknis tentang web, sehingga dalam hal ini biaya yang dikeluarkan oleh top administrator dapat ditekan. Selain itu, salah satu model manajemen portal pada prototype yang dibuat ini disesuaikan dengan portal berita yang sudah ada, yaitu adanya kewenangan pengunjung biasa (tanpa status) untuk bisa mengirimkan berita, sehingga pemilik website bisa mendapatkan informasi berupa berita terbaru dari berbagai sumber, tanpa perlu mencari berita tersebut. Diasumsikan pemilik website hanya mengedit/memeriksa redaksional dari berita yang dikirimkan oleh pengunjung, kemudian memverifikasi berita tersebut dan menampilkannya (publish) pada halaman utama. Bila pengunjung dengan nama dan email yang sama telah ikut serta dan mengirimkan berita lebih dari 10 kali, maka pihak pengelola administrasi berita akan mengirimkan email konfirmasi kepadanya untuk bersedia bergabung menjadi member dan akan mendapatkan penghargaan nantinya. Kelebihan layanan terhadap member yang terdapat pada web ini yaitu adanya kewenangan member untuk dapat mengubah tampilan/layout berdasarkan pilihan yang sudah disediakan oleh pengelola, sehingga dengan adanya layanan ini diharapkan member tidak bosan mengunjungi dan berinteraksi dengan web yang ada. Selain itu, dengan adanya layanan ini diharapkan kuantitas member dapat meningkat, sehingga dengan banyaknya member yang ada dapat meningkatkan page rating dari situs yang akan membuat ketertarikan dari suatu instansi untuk membantu menjadi sponsor.

7. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak CMS Pada Situs Portal Berita
Sebagaimana yang telah diterangkan sebelumnya bahwa dalam penelitian ini akan dibangun prototype dari sebuah CMS agar pemahaman dan prinsip CMS mudah dimengerti dan dipahami.
Sesuai dengan beberapa prinsip CMS yang ada, salah satunya yaitu untuk mengelola komunitas/portal, maka dalam penelitian ini dibangun prototype CMS yang dibuat berupa sebuah portal berita. Alasan yang menjadikan portal berita sebagai prototype CMS yaitu karena banyaknya situs-situs web yang lebih mengedepankan beberapa penyajian informasi berupa berita dan penyajian artikel, beberapa diantaranya yaitu www.yahoo.com, www.kompas.com, www.astaga.com, www.detik.com. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, dibuat portal berita dengan menggunakan PHP sebagai skrip untuk membuat antarmuka(interface), dan MySQL sebagai databasenya, untuk membuktikan bahwa dengan CMS, seseorang (pengguna komputer) dapat melakukan pengelolaan website, tanpa harus melihat latar belakang pengetahuannya secara teknis tentang web.

Hal lainnya yang membedakan manajemen portal pada prototype web portal berita ini dengan model-model yang sudah ada, yaitu adanya tingkatan hak akses antara pengunjung biasa, member, dan pengelola. Beberapa tingkatan akses tersebut yaitu :

a. Pemilik website (Top Administrator) yang memiliki hak akses terhadap semua fasilitas yang dimiliki, sehingga alir kerja sistem secara penuh ada di bawah kontrol Top Administrator.

b. Administrator biasa, yaitu administrator dengan hanya memiliki hak akses berdasarkan kriteria yang diberikan oleh Top Administrator.

c. Member, yaitu user web yang telah melakukan registrasi, dan telah menjadi anggota dalam sistem.

d. User biasa, yaitu user web yang bukan member dan bukan administrator

8. Perancangan Sistem
Perancangan kebutuhan fungsional dilakukan dengan menggunakan tools Data Flow Diagram. Untuk kebutuhan basis data maka digunakan ER-Diagram sebagai toolsnya.

9. Implementasi
Gambar 4 adalah halaman pertama kali user membuka url dari situs web, sehingga pada
halaman ini akan ditampilkan informasi berita terbaru dan menu-menu yang ada juga dapat dilihat pada gambar tersebut.


Gambar 4. Tampilan Halaman Utama Prototype CMS

9.1 Manajemen portal berita
Sebagaimana yang diterangkan secara umum dalam kajian teori, maka untuk prototype CMS kekuasaan penuh ada pada top administrator (dalam hal ini adalah bisa diartikan sebagai pemilik website). Oleh karena itu pada halaman utama seperti Gambar 4, untuk menu pilihan dapat diakses oleh siapa saja, sedangkan untuk menu pengelola atau menu administrasi hanya bisa diakses oleh pengelola dengan otorisasi yang dimilikinya. Pada prototype CMS yang dibuat dalam penelitian ini dilakukan oleh satu orang top administrator dan dua orang administrator (terdapat tiga pengelola) dengan perbedaan hak akses antara kedua administrator yang ada. Selaku top administrator dalam prototype CMS ini adalah user nando, dan kedua orang administrator yang ada yaitu user fitriku dan user ayub. Tampilan jumlah pengelola dapat dilihat pada Gambar 5.


Gambar 5. Halaman memodifikasi data Pengelola

Berdasarkan gambar 5, dapat dilihat bahwa manajemen dari prototype CMS yang dibuat itu tergantung dari user nando (selaku webmaster/pemilik), sehingga karena saat login pertama kali dan kriteria sesuai dengan seorang top administrator maka akan menjumpai halaman administrasi utama seperti gambar 6, sedangkan bila pengelola tersebut login bukan sebagai seorang top administrator sesuai dengan otorisasi yang diberikan kepadanya, maka masing-masing administrator akan mendapati tampilan halaman administrasi yang berbeda pula. Untuk lebih jelasnya coba perhatikan pada gambar 7 yaitu user fitriku dan gambar 8 untuk user ayub.


Gambar 6. Halaman utama bagi top administrator.


Gambar 7. Halaman utama bagi user fitriku.


Gambar 8. Halaman utama bagi user Ayub.

Berdasarkan ketiga gambar yaitu gambar 6, 7 dan 8 dapat dilihat secara jelas bahwa masing-masing pengelola ketika login akan mendapatkan tampilan halaman administrasi yang berbeda berdasarkan hak akses yang dimilikinya. Oleh karena itu, wewenang yang dikerjakan masing-masing pengelola itu berdasarkan menu yang ada, sehingga ketika user fitriku berhasil login, dia hanya bias mendapati menu edit artikel dan edit user (member), sehingga user fitriku hanya bekerja dan bertugas untuk mengelola bagian tersebut. Berbeda halnya dengan user ayub, berdasarkan menu yang ada, hanya dapat melakukan pengelolaan terhadap bagian berita dan Polling saja, selebihnya dia tidak dapat memodifikasi artikel baik itu menambahkan maupun menghapusnya, selain itu tidak dapat juga memodifikasi data member. Oleh karena itu segala aksi yang dimiliki oleh administrator yang ada, dapat dikontrol secara penuh oleh administrator.
Masing-masing user dapat mengganti layout sesuai dengan keinginan mereka. Gambar 9 menunjukkan halaman yang digunakan oleh member untuk mengganti mengganti layout sesuai keinginannya berdasarkan pilihan yang sudah ada. Tampilan layout untuk user fera dapat dilihat pada gambar 10.


Gambar 9. Pilihan tampilan layout sesuai selera


Gambar 10. Tampilan layout user fera

10. Kesimpulan
Dari uraian yang sudah disampaikan dapat disimpulkan:
a. Dengan mengimplementasikan CMS, seorang yang bukan webmaster sekalipun dapat melakukan pengelolaan web menjadi dinamis sehingga penyajian informasi dapat dilakukan dengan cepat.
b. Dengan menggunakan CMS, proses update informasi tidak hanya dimonopoli oleh seorang administrator saja. Dengan demikian akan didapatkan penghematan waktu, tenaga dan biaya, selain itu proses administrasi situs dapat dilakukan secara mudah karena bentuk pengelolaannya terdistribusi.