Sabtu, 27 Desember 2014

PERTEMUAN 14 - E-COMMERCE

E-Commerce
A. Definisi E-Commerce.
E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapat melakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan). Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online. Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui email. Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.

Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secar otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.

Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-Commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah.
2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya.
3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.

Metode Pembayaran dalam dunia E – Commerce :
1. Credit Card
Model pembayaran yang paling banyak digunakan dalam proses transaksi
2. e-Cash
Suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet.
3. Smart Card (cash Card)
Proses penggunaannya hampir sama dengan ATM, yakni pada saat trasnsaksi, uang langsung di debet. Untuk pembayaran di internet, user/customer harus memiliki smart card reader. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer Untuk softwarenya, digunakan software bernama ‘e-wallet’. Contoh web site yang telah menyediakan smartcard untuk pembayaran adalah http://www.discvault.com.
4. i-Check
Model pembayaran dengan menggunakan check. Contoh situs adalah http://www.icheck.com.
5. Transaksi Model ATM
yang menyangkut hanya institusi finansial dan pemegang account yang akan melakukan pengambilan atau mendeposit uangnya dari account masing-masing. Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung antara dua pihak tanpa perantara menggunakan uang nasional-nya. Pembayaran dengan perantaraan pihak ke tiga, umumnya proses pembayaran yang menyangkut debit, kredit maupun check masuk dalam kategori ini. Ada beberapa metoda pembayaran yang dapat digunakan, yaitu: Sistem pembayaran kartu kredit on-line dan Sistem pembayaran check on-line.
6. Micropayment
Dalam bahasa sederhananya adalah pembayaran untuk uang recehan yang kecil-kecil. Mekanisme micropayment ini penting dikembangkan karena sangat diperlukan pembayaran receh yang kecil tanpa overhead transaksi yang tingi
7. Anonymous Digital Cash
Uang elektronik yang di enkripsi, di dahului oleh David Chaum dengan Digicash-nya (http://www.digicash.com). Uang elektronik menjamin privacy dari user cash sama terjaminnya seperti uang kertas maupun coin yang kita kenal. Metoda pembayaran yang terakhir ini adalah yang paling sulit untuk di implementasikan di bandingkan empat (4) metoda yang disebutkan terdahulu. Berbeda dengan metoda-metoda pembayaran yang sebelumnya yang umumnya terkait pada check, kartu kredit maupun pihak ketiga yang dalam prosesnya selalu ada proses pencatatan identitas pemakai.

Simulasi Transaksi Debit Toko Online:
- Website yang terintegrasi dengan iPaymu, dapat menerima pembayaran hanya dengan 1 rekening bank.
- Sehingga dapat menerima pembayaran dari 137 (daftar bank) bank real time dengan notifikasi otomatis dan rekonsiliasi akuntansi yang tepat.
- Pembeli tetap dapat melakukan pembayaran sekalipun belum menjadi member iPaymu.
- Hasil penjualan online dapat ditarik langsung ke rekening secara real time.

B. Contoh E-Commerce.
Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :
1. Pembelian buku melalui online.
2. Pembelian elektronik melalui online.
3. Pembelian kendaraan melalui online.
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.

C. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce.
Didalam dunia E-Commerce pasti terdapat dampak positif dan negativenya.
Dampak positifnya, yaitu :
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Dampak negativenya, yaitu :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

Kamis, 18 Desember 2014

PERTEMUAN 13 - LEARNING CONTENT MANAGEMEN SYSTEM (LMS)

LMS
Sebuah sistem manajemen pembelajaran (LMS) adalah aplikasi perangkat lunak untuk dokumentasi, administrasi, pelacakan, dan pelaporan program pelatihan, kelas dan online peristiwa, e-learning program, dan isi pelatihan. Sebuah LMS yang kuat harus dapat melakukan hal berikut:
- memusatkan dan mengotomatisasi administrasi
- menggunakan self-service dan dipandu diri jasa
- merakit dan menyampaikan konten pembelajaran cepat
- mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan pada scalable berbasis web platform yang
- dukungan portabilitas dan standar
- personalisasi konten dan memungkinkan penggunaan kembali pengetahuan.

LMSs berkisar dari sistem untuk mengelola pelatihan dan catatan pendidikan, untuk perangkat lunak untuk mendistribusikan program melalui internet dengan fitur untuk kolaborasi online. LMSs pelatihan perusahaan digunakan untuk mengotomatisasi pencatatan dan pendaftaran karyawan. Mahasiswa self-service (misalnya, self-pendaftaran pada instruktur pelatihan yang dipimpin), pelatihan alur kerja (misalnya, pengguna pemberitahuan, persetujuan manajer, menunggu-list management), penyediaan on-line belajar (misalnya, pelatihan berbasis komputer , membaca & mengerti), on-line penilaian, pengelolaan pendidikan profesional berkelanjutan (CPE), pembelajaran kolaboratif (misalnya, aplikasi berbagi, benang diskusi), dan pelatihan manajemen sumber daya (misalnya, instruktur, fasilitas, peralatan), adalah dimensi untuk Sistem Manajemen Pembelajaran.

Beberapa LMSs adalah berbasis web untuk memudahkan akses ke konten pembelajaran dan administrasi. LMSs digunakan oleh industri yang diatur (misalnya jasa keuangan dan BioPharma) untuk pelatihan kepatuhan. Mereka juga digunakan oleh lembaga pendidikan untuk meningkatkan dan mendukung kelas kursus pengajaran dan persembahan kepada populasi yang lebih besar peserta didik di seluruh dunia.

Beberapa penyedia LMS termasuk "sistem manajemen kinerja", yang mencakup karyawan penilaian , manajemen kompetensi, keterampilan- gap analisis , perencanaan suksesi, dan multi-rater penilaian (yaitu, 360 ulasan derajat ). Teknik modern sekarang mempekerjakan berbasis kompetensi pembelajaran untuk menemukan kesenjangan belajar dan panduan seleksi materi pelatihan.

Untuk pasar komersial, beberapa Belajar dan Sistem Manajemen Kinerja mencakup rekrutmen dan fungsi imbalan.

Karakteristik
LMSs melayani pendidikan, administrasi, dan persyaratan penyebaran. Sementara LMS untuk pembelajaran perusahaan, misalnya, dapat berbagi banyak karakteristik dengan VLE, atau lingkungan belajar virtual , yang digunakan oleh lembaga pendidikan, mereka masing-masing memenuhi kebutuhan yang unik. Lingkungan belajar virtual yang digunakan oleh universitas dan perguruan tinggi memungkinkan instruktur untuk mengelola program mereka dan bertukar informasi dengan siswa untuk kursus bahwa dalam banyak kasus akan berlangsung beberapa minggu dan akan bertemu beberapa kali selama minggu-minggu. Dalam pengaturan perusahaan tentu saja mungkin jauh lebih pendek panjang, selesai dalam acara dipimpin instruktur tunggal atau sesi online.

Karakteristik bersama oleh kedua jenis LMSs meliputi:
- Mengelola pengguna, peran, kursus, instruktur, fasilitas, dan menghasilkan laporan
- Kursus kalender
- Belajar Jalan
- Mahasiswa dan pemberitahuan pesan
- Penilaian dan penanganan pengujian sebelum dan setelah pengujian
- Tampilan skor dan transkrip
- Grading kursus dan pengolahan daftar, termasuk daftar tunggu
- Berbasis Web atau dicampur saja pengiriman

Karakteristik lebih spesifik untuk pembelajaran perusahaan, yang kadang-kadang mencakup franchisee atau mitra bisnis lainnya, meliputi:
- Auto pendaftaran (mendaftar Mahasiswa dalam program bila diperlukan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, seperti jabatan atau lokasi kerja)
- Manajer pendaftaran dan persetujuan
- Boolean definisi untuk prasyarat atau equivalencies
- Integrasi dengan pelacakan kinerja dan sistem manajemen
- Perencanaan alat untuk mengidentifikasi kesenjangan keterampilan di tingkat departemen dan individu
- Kurikulum, kebutuhan pelatihan yang diperlukan dan pilihan pada tingkat individu dan organisasi
- Pengelompokan siswa sesuai dengan unit demografis (wilayah geografis, lini produk, ukuran bisnis, dll)
- Tugaskan karyawan perusahaan dan mitra untuk lebih dari satu jabatan di lebih dari satu unit demografis

Aspek teknis
Kebanyakan LMSs berbasis web, dibangun menggunakan berbagai platform pengembangan, seperti Java/J2EE, Microsoft NET. atau PHP. Mereka biasanya menerapkan penggunaan database seperti MySQL, Microsoft SQL Server atau Oracle sebagai back-end. Meskipun sebagian besar sistem secara komersial dikembangkan dan memiliki lisensi perangkat lunak komersial ada beberapa sistem yang memiliki lisensi open source.

Belajar sistem manajemen konten (LCMS)
Sebuah pembelajaran sistem manajemen konten (LCMS) adalah teknologi yang berhubungan dengan sistem manajemen pembelajaran dalam hal ini difokuskan pada pengembangan, pengelolaan dan penerbitan konten yang biasanya akan dikirimkan melalui LMS. Sebuah LCMS adalah lingkungan multi-user mana pengembang dapat membuat, menyimpan, menggunakan kembali, mengelola, dan menyampaikan konten pembelajaran digital dari repositori objek pusat. LMS tidak dapat membuat dan memanipulasi program, tetapi tidak dapat menggunakan kembali isi satu saja untuk membangun lain. LCMS, bagaimanapun, dapat membuat, mengelola dan menyampaikan tidak hanya modul-modul pelatihan, tetapi juga mengelola dan mengedit semua bagian individu yang membentuk sebuah katalog pelatihan. Aplikasi LCMS memungkinkan pengguna untuk membuat, mengimpor, mengelola, mencari dan menggunakan kembali unit-unit kecil atau "potongan" dari konten pembelajaran digital dan aset, sering disebut sebagai obyek pembelajaran. Aset ini mungkin termasuk file media yang dikembangkan dalam authoring tools lainnya, item penilaian, simulasi, teks, grafik atau benda lain yang membentuk isi dalam kursus yang diciptakan. Sebuah LCMS mengelola proses membuat, mengedit, menyimpan dan memberikan e-learning konten, ILT bahan dan kiriman dukungan lain pelatihan seperti alat bantu pekerjaan LCMS memiliki kemampuan untuk merakit dan mengkonsolidasikan obyek pembelajaran menjadi lebih panjang "jalan belajar" atau pengalaman belajar yang pribadi untuk profil pelajar, deskripsi pekerjaan, hasil penilaian, atau permintaan. Dengan memisahkan konten, gaya, dan aliran, dan mengintegrasikan diperpanjang, sebuah Content Management System Belajar diperpanjang memungkinkan courseware penulis untuk meningkatkan konten mereka belajar dan menyajikannya dengan cara yang berbeda yang tak terhitung untuk berbagai platform target dan dalam jangka waktu yang sangat singkat.

Kekurangan untuk Sistem Manajemen Pembelajaran
Tugas belajar tertentu cocok untuk LMS (fungsi administrasi terpusat seperti pelajar dan manajemen konten). Belajar itu sendiri berbeda - itu bukanlah proses yang harus dikelola. Belajar adalah oleh sifat multi-faceted dan kacau. Organisasi yang sekarang mengunci ke tingkat perusahaan sistem akan dapat melakukan pekerjaan yang sangat baik memberikan kursus. Mereka tidak akan, bagaimanapun, memposisikan diri dengan baik untuk pembelajaran informal, dukungan kinerja, atau manajemen pengetahuan. Konsepnya sederhana: satu alat tidak dapat melakukan semuanya tanpa kehilangan fungsionalitas. Alat yang lebih kaya fitur individu, semakin kehilangan kegunaannya untuk rata-rata pengguna. Terhubung spesialisasi, modularisasi, dan desentralisasi sedang belajar dasar-dasar yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan iklim informasi yang bervariasi.

sistem manajemen Learning dibandingkan dengan pembelajaran sistem manajemen konten
Beberapa sistem memiliki alat untuk menyampaikan dan mengelola instruktur yang dipimpin pelatihan online sinkron dan asinkron berdasarkan objek belajar metodologi. Sistem ini disebut sistem pembelajaran manajemen konten atau LCMSs. LCMSs menyediakan alat untuk authoring dan menggunakan kembali atau kembali pemaknaan isi ( objek belajar bermutasi , atau MLO) serta ruang virtual untuk interaksi siswa (seperti forum diskusi, live chat room dan hidup web-konferensi). Meskipun perbedaan ini, LMS Istilah ini sering digunakan untuk merujuk kepada kedua LMS dan LCMS, meskipun LCMS adalah pengembangan lebih lanjut dari LMS. Karena ini masalah kesesuaian, akronim CLCIMS (Komputer Belajar Konten Sistem Informasi Manajemen) yang sekarang banyak digunakan untuk menciptakan cara fonetik seragam referensi perangkat lunak sistem pembelajaran berdasarkan metodologi pembelajaran teknologi canggih.

Intinya, sebuah LMS adalah perangkat lunak untuk perencanaan, memberikan, dan mengelola peristiwa belajar dalam sebuah organisasi, termasuk online, ruang kelas virtual, dan dipimpin instruktur kursus. Sebagai contoh, sebuah LMS dapat menyederhanakan upaya sertifikasi global, memungkinkan entitas untuk menyelaraskan inisiatif pembelajaran dengan tujuan strategis, dan menyediakan cara untuk tingkat perusahaan manajemen keterampilan. Fokus dari sebuah LMS adalah untuk mengelola siswa, mencatat kemajuan mereka dan kinerja di semua jenis kegiatan pelatihan. Ia melakukan tugas-tugas administratif, seperti pelaporan kepada instruktur, SDM dan lain sistem ERP tetapi tidak digunakan untuk membuat konten saja.

Sebaliknya, LCMS adalah software untuk mengelola konten pembelajaran di berbagai bidang organisasi pelatihan pembangunan. Ini menyediakan pengembang, penulis, perancang instruksional, dan ahli subjek sarana untuk membuat dan menggunakan kembali konten e-learning dan mengurangi upaya pengembangan diduplikasi. Dalam pendekatan remote hosting AICC, sebuah LCMS mungkin host konten dalam pusat repositori dan memungkinkan LMSs ganda untuk mengaksesnya.

Masalah bisnis utama LCMS sebuah memecahkan adalah
- terpusat pengelolaan konten organisasi pembelajaran untuk pencarian efisien dan pengambilan,
- peningkatan produktivitas sekitar garis waktu perkembangan yang cepat dan kental,
- peningkatan produktivitas sekitar perakitan, pemeliharaan dan penerbitan / merek / pengiriman konten pembelajaran.

Kritik dari LMS adalah bahwa tidak sentris konten. Dalam hal ini, teknologi ini digunakan untuk organisasi kontrol daripada pemberdayaan pelajar. Platform ini biasanya miskin dalam isinya, dan merupakan bagian dari hirarki birokrasi ( Max Weber ) sistem daripada berorientasi sosial. A / R / D / T adalah istilah yang mengacu pada implementasinya dalam organisasi yang kompleks kadang-kadang menggantikan reguler situs web

Daripada mengembangkan program keseluruhan dan beradaptasi mereka untuk beberapa penonton, sebuah LCMS menyediakan kemampuan untuk contoh saja tunggal untuk dimodifikasi dan ulang untuk berbagai audiens mempertahankan versi dan sejarah. Benda yang tersimpan dalam repositori terpusat dapat dibuat tersedia untuk pengembang saja dan ahli konten di seluruh organisasi untuk digunakan kembali potensi dan repurpose. Ini menghilangkan upaya pembangunan duplikat dan memungkinkan untuk perakitan cepat dari materi yang disesuaikan.

Untuk melihat ini dengan cara lain, LMS adalah pelajar-sentris. Ini berfokus pada e-learning manajemen proses dan pengiriman konten. Intinya, sebuah LMS adalah perangkat lunak untuk perencanaan, memberikan dan mengelola peristiwa belajar dalam sebuah organisasi, termasuk online, ruang kelas virtual, dan dipimpin instruktur kursus. Sebagai contoh, sebuah LMS dapat menyederhanakan upaya sertifikasi global, memungkinkan entitas untuk menyelaraskan inisiatif pembelajaran dengan tujuan strategis dan menyediakan sarana bagi perusahaan-tingkat manajemen keterampilan. Fokus dari sebuah LMS adalah untuk mengelola siswa, mencatat kemajuan mereka dan kinerja di semua jenis kegiatan pelatihan. Ia melakukan tugas-tugas administratif, seperti pelaporan kepada instruktur, SDM dan lain sistem ERP tetapi tidak digunakan untuk membuat konten saja.

Sebuah LCMS adalah konten-sentris. Di sini, fokusnya adalah pada authoring dan pengelolaan e-learning konten dapat digunakan kembali.

Sebaliknya, solusi LCMS secara ideal cocok untuk membuat konten-sentris strategi pembelajaran, mendukung beberapa metode untuk mengumpulkan dan mengatur konten, memanfaatkan konten untuk beberapa tujuan, dan operasi untuk tujuan misi kritis. LCMS teknologi dapat digunakan bersama-sama dengan sebuah LMS, atau sebagai aplikasi mandiri untuk belajar inisiatif yang memerlukan perkembangan pesat dan distribusi konten pembelajaran.

Daripada mengembangkan program keseluruhan dan beradaptasi mereka ke khalayak banyak, LCMS sebuah dirancang untuk mengelola konten pembelajaran di berbagai bidang organisasi pelatihan pembangunan. Ini menyediakan pengembang, penulis, perancang instruksional, dan ahli subjek sarana untuk membuat dan menggunakan kembali konten e-learning dan mengurangi upaya pengembangan diduplikasi. Sebuah LCMS menyediakan kemampuan untuk contoh saja tunggal untuk dimodifikasi dan ulang untuk berbagai audiens mempertahankan versi dan sejarah. Benda yang tersimpan dalam repositori terpusat dapat dibuat tersedia untuk pengembang saja dan ahli konten di seluruh organisasi untuk digunakan kembali potensi dan repurpose. Hal ini memungkinkan untuk perakitan cepat dari materi yang disesuaikan.

Selain itu, Brandon Hall percaya bahwa:
ketika LCMS teknologi tepat diterapkan dan disesuaikan dengan strategi e-learning diatur, dengan rencana desain instruksional yang lengkap untuk merancang dan menggunakan objek belajar, efisiensi besar dapat dan akan dicapai, seperti:
- Kemampuan untuk membuat seketika, seluruh perusahaan perubahan pada konten pembelajaran kritis
- Pengembangan konten upaya yang cepat dan produktif
- Seamless kolaborasi antara ahli subjek dan desainer saja
- Kemampuan untuk membuat beberapa, versi turunan dari konten berlaku untuk audiens yang berbeda dari manajemen senior untuk line-level pekerja
- Akses untuk menemukan dan menggunakan kembali konten pembelajaran, 'just-in-time' dan 'cukup'
- Ultimate usabilitas dari isi dengan membuatnya tersedia melalui beragam jenis output seperti terstruktur e-learning, CD-ROM kursus, belajar materi yang tersedia dari perangkat Palm atau PocketPC, cetak pembelajaran berbasis untuk digunakan dalam pengaturan kelas, dan sebagainya pada.

Belajar manajemen industri
Di pasar LMS yang relatif baru, vendor komersial untuk aplikasi perusahaan dan pendidikan berkisar dari pendatang baru yang memasuki pasar di tahun sembilan puluhan. Selain paket komersial, banyak open source solusi yang tersedia.
LMSs mewakili pasar $ 860.000.000, terdiri dari lebih dari 60 penyedia yang berbeda. Keenam terbesar LMS perusahaan produk merupakan sekitar 50% dari pasar. Selain vendor LMS yang tersisa lebih kecil produk, pelatihan perusahaan outsourcing, vendor perencanaan sumber daya perusahaan, dan perusahaan konsultan semua bersaing untuk bagian dari pasar manajemen belajar. Sekitar 40 persen dari organisasi pelatihan AS melaporkan bahwa mereka memiliki sebuah LMS dipasang, angka yang tidak berubah secara signifikan selama dua tahun terakhir. Pasar usaha kecil menawarkan kesempatan terbesar untuk pertumbuhan, karena hanya 36 persen dari perusahaan tersebut menggunakan LMS. Banyak bisnis ini akan seperti biaya rendah, mudah digunakan, mudah mempertahankan sistem - tetapi, belum, mereka tidak bersedia untuk membuat komitmen. Sebuah LMS masih merupakan investasi trivial uang dan sumber daya.

Menurut laporan 2009 oleh American Society for Pelatihan dan Pengembangan (STD) 91 persen responden ASTD menggunakan LMSs dalam organisasi mereka, dengan lebih dari setengah pembelian bukan membangun sistem mereka, dan seperlima responden memilih untuk pergi dengan host platform. Dan apakah dibangun atau dibeli, mayoritas responden puas dengan LMS mereka saat ini, dengan 22,2 persen sangat puas, 31,1 persen puas, dan 25,6 persen cukup puas. Namun, beberapa 13,3 mengatakan mereka tidak puas, dan 8,8 mengatakan mereka sangat puas.

Kebanyakan pembeli dari LMSs menggunakan sebuah alat authoring untuk membuat e-learning konten mereka, yang kemudian host pada sebuah LMS. Dalam banyak kasus LMSs termasuk alat authoring primitif untuk manipulasi isi dasar. Untuk pembeli pembuatan konten canggih harus memilih perangkat lunak authoring yang terintegrasi dengan LMS mereka agar konten mereka untuk menjadi host. Ada authoring tools di pasar, yang memenuhi AICC dan SCORM standar dan karena konten yang dibuat di perangkat seperti ini dapat di-host pada AICC atau bersertifikat SCORM LMS. Pada bulan Mei 2010, ADL telah divalidasi 301 SCORM-produk bersertifikat sedangkan 329 produk itu memenuhi.

Evaluasi LMSs adalah tugas kompleks dan penelitian yang signifikan mendukung berbagai bentuk evaluasi, termasuk iteratif processess mana pengalaman siswa dan pendekatan untuk pembelajaran dievaluasi.

Tren
Kecenderungan lain yang akan datang di teknologi ini adalah 'Channel Learning' dimana organisasi berbagi konten online dan belajar dari perusahaan-perusahaan mitra mereka. Menurut survei oleh trainingindustry.com, untuk belajar saluran banyak pembeli tidak nomor satu prioritas, tetapi sering ada kesenjangan ketika departemen SDM mengawasi inisiatif pelatihan dan pengembangan, di mana fokus dikonsolidasikan dalam batas-batas perusahaan tradisional. Perusahaan perangkat lunak teknologi berada di ujung depan kurva ini, menempatkan prioritas tinggi pada pelatihan saluran.

Saat ini tren terbesar dalam pasar e-learning untuk sistem tersebut harus diintegrasikan dengan ' Sistem Manajemen Talent '. Sebuah perangkat lunak manajemen bakat berfungsi terhadap proses perekrutan, mengelola, menilai, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya organisasi yang paling penting. Bersin penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2009 lebih dari 70 persen perusahaan besar memiliki sebuah LMS sudah dan hampir sepertiga dari perusahaan tersebut mempertimbangkan mengganti atau upgrade sistem ini dengan sistem manajemen bakat terintegrasi.

Sebuah tren yang berkembang di pasar saat ini adalah kemampuan untuk penerbit untuk menjual pelatihan / kursus di situs mereka dengan pelatihan sindikasi. Kursus pelatihan Sindikasi-host oleh sistem pembelajaran manajemen pihak ketiga. Hal ini memungkinkan penerbit untuk menjual program mereka melalui proses sindikasi gilirannya kunci. Kenaikan dan popularitas media sosial telah memungkinkan banyak konten / daring pencipta konten sindikasi di situs mereka sendiri.

Selasa, 09 Desember 2014

PERTEMUAN 12 - MOBILE CONTENT MANAJEMEN SISTEM

MCMS

Sebuah sistem manajemen konten mobile (MCMS) adalah jenis sistem manajemen konten (CMS) yang mampu menyimpan dan menyampaikan konten dan layanan ke perangkat mobile, seperti ponsel, ponsel pintar, dan PDA. Sistem manajemen konten mobile dapat menjadi sistem diskrit, atau mungkin ada sebagai fitur, modul atau add-ons dari sistem manajemen konten yang lebih besar mampu multi-channel pengiriman konten. Pengiriman konten Mobile memiliki unik, kendala spesifik termasuk kapasitas perangkat banyak variabel, ukuran layar kecil, bandwidth nirkabel terbatas, kapasitas penyimpanan kecil, dan prosesor perangkat relatif lemah. Permintaan untuk manajemen konten mobile meningkat sebagai perangkat mobile menjadi semakin mana-mana dan canggih. Teknologi MCMS awalnya difokuskan pada bisnis ke konsumen (B2C) pasar mobile dengan nada dering, permainan, teks-pesan, berita, dan konten terkait lainnya. Karena, sistem manajemen konten mobile juga berakar di bisnis ke bisnis (B2B) dan bisnis untuk karyawan (B2E) situasi, yang memungkinkan perusahaan untuk memberikan informasi lebih tepat waktu dan fungsionalitas untuk mitra bisnis dan tenaga kerja mobile dengan cara yang semakin efisien. Perkiraan 2008 menempatkan pendapatan global untuk manajemen konten mobile US $ 8 miliar.

Fitur Utama

Multi-channel pengiriman konten

Kemampuan konten multi-delivery channel memungkinkan pengguna untuk mengelola repositori konten sentral sekaligus memberikan konten yang ke web browser desktop, ponsel dan perangkat lain. Konten akan disimpan dalam format baku yang khusus perangkat gaya presentasi dapat diterapkan.

Khusus template sistem

Sementara sistem manajemen konten web tradisional menangani template untuk hanya segelintir web browser, mobile CMS template harus disesuaikan dengan rentang yang sangat luas perangkat target dengan kapasitas yang berbeda dan keterbatasan. Ada dua pendekatan untuk beradaptasi template: multi-client dan multi-situs. Pendekatan multi-klien memungkinkan untuk melihat semua versi dari sebuah situs di domain yang sama (misalnya sitename.com), dan template disajikan menurut klien perangkat yang digunakan untuk melihat. Pendekatan multi-situs menampilkan situs mobile di sub domain bertarget (misalnya mobile.sitename.com).

Lokasi berbasis pengiriman konten

Berbasis lokasi pengiriman konten memberikan isi yang ditargetkan, seperti informasi, iklan, peta, arah, dan berita, ke perangkat mobile berdasarkan lokasi fisik saat ini. Saat ini, GPS (global positioning system) sistem navigasi menawarkan berbasis lokasi yang paling populer layanan. Sistem navigasi adalah sistem khusus, tapi menggabungkan fungsi ponsel membuat eksploitasi yang lebih besar dari lokasi-sadar pengiriman konten mungkin.

Mobile CMS

CMS (Content Management System) identik dengan system yang digunakan untuk mengelola kontent web yang biasanya berupa halaman html (teks & gambar).

Operator telekomunikasi atau content provider saat ini biasanya memiliki apa yang disebut Mobile Content Management System, yaitu CMS untuk mengelola konten perangkat bergerak yang dijual kepada pelanggannya. Konten yang dimaksud misalnya:
- Gambar atau Wallpaper
- Nada dering (ringtone)
- Kontent teks seperti berita, ramalan, pesan bijak
- Nokia smart messaging (Operator logo, gambar, ringtone)
- Games
- Rekaman video (recorded)
- Live video/TV
- Audio/video ring back tone (Nada sambung pribadi)
- Multimedia presentation (SMIL)
- Theme

Karena banyaknya jenis konten yang disediakan maka CMS ini lebih kompleks dari CMS biasa.

Apa yang spesifik atau yang membedakan antara CMS untuk sebuah website dengan CMS untuk mobile content?

Dibawah ini adalah daftar karakteristik atau fitur yang dimiliki Mobile-CMS tapi biasanya tidak terdapat pada web-CMS:

1. Jenis kontennya lebih beragam
2. Konten dijual, berarti memiliki harga dan melibatkan proses pembayaran (charging) sehingga memerlukan integrasi dengan billing system
3. Konten tidak diperuntukan untuk semua jenis perangkat sehingga perlu manajemen perangkat agar dipastikan pelanggan yang membeli konten dapat menikmati konten yang dibelinya.
4. Akses untuk mendapatkan kontent beragam misalnya melalui situs WAP/WEB, SMS, USSD, IVR, STK
5. Kanal pengiriman (delivery channel) beragam bisa lewat SMS, MMS, wap push
6. Karena dua poin diatas, biasanya mobile-CMS juga berfungsi sebagai content delivery system (CDS) yang berfungsi untuk mengirimkan konten lewat beragam layanan.
7. Perlu integrasi dengan network elemen lain seperti SMSC, MMSC untuk pengiriman konten
8. Karena dijual jadi kadang perlu dilengkapi dengan fitur promosi misalnya diskon, broadcast, content bundling, quiz, limited time frame free, recommended contents (top contents), pin based draw (pengundian), syembara untuk membuat dan mengirimkan kontent
9. Perlu integrasi dengan streaming server untuk dapat mengirimkan konten seperti video, online TV
10. Perlu adanya modul untuk customer care
11. Reporting atua statistik yang diperlukan yang lebih kompleks
12. Perlu adanya database pelanggan termasuk didalamnya mungkin data jenis/tipe perangkat atau ponsel yang digunakan pelanggan
13. Karena konten tidak gratis dan rawan pembajakan maka diperlukan proteksi (DRM) terhadap konten dari pengkopian ilegal
14. Konten biasanya berasal dari beberapa content provider sehingga diperlukan mekanisme pembagian keuntungan (revenue sharing)
15. Perlu deskripsi yang jelas untuk setiap konten karena pelanggan tidak dapat langung menikmati konten. Fitur preview biasanya diperlukan untuk memperjelas seperti apa konten yang bisa didapatkan oleh pembelinya.
16. Adanya layanan berlangganan (Subcription) dengan pengiriman terjadwal (scheduled/automatic delivery)
Konsep Dasar Mobile Learning

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dalam dunia pendidikan terus berkembang dalam berbagai strategi dan pola, yang pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam sistem e-Learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan perangkat elektronik dan media digital, maupun mobile learning (m-learning) sebagai bentuk pembelajaran yang khusus memanfaatkan perangkat dan teknologi komunikasi bergerak. Tingkat perkembangan perangkat bergerak yang sangat tinggi, tingkat penggunaan yang relatif mudah, dan harga perangkat yang semakin terjangkau, dibanding perangkat komputer personal, merupakan faktor pendorong yang semakin memperluas kesempatan penggunaan atau penerapan mobile learning sebagai sebuah kecenderungan baru dalam belajar, yang membentuk paradigma pembelajaran yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun.

- Mobile learning didefinisikan oleh Clark Quinn (Quinn 2000) sebagai : “The intersection of mobile computing and e-learning : accessible resources wherever you are, strong search capabilities, rich interaction, powerful support for effective learning, and performance-based assessment. E-Learning independent of location in time or space”. Berdasarkan definisi tersebut maka mobile learning merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pada konsep pembelajaran tersebut mobile learning membawa manfaat ketersediaan materi ajar yang dapat di akses setiap saat dan visualisasi materi yang menarik. Istilah M-Learning atau Mobile Learning merujuk pada penggunaan perangkat genggam seperti PDA, ponsel, laptop dan perangkat teknologi informasi yang akan banyak digunakan dalam belajar mengajar, dalam hal ini kita fokuskan pada perangkat handphone (telepon genggam). Tujuan dari pengembangan mobile learning sendiri adalah proses belajar sepanjang waktu (long life learning), siswa/mahasiswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran, menghemat waktu karena apabila diterapkan dalam proses belajar maka mahasiswa tidak perlu harus hadir di kelas hanya untuk mengumpulkan tugas, cukup tugas tersebut dikirim melalui aplikasi pada mobile phone yang secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas proses belajar itu sendiri.

Potensi dan Tantangan

- Munculnya m-Learning sebagai salah satu alternatif media pembelajaran merupakan peluang yang menggembirakan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Dengan menggunakan perangkat bergerak (handphone), maka program m-Learning akan semakin mudah dijangkau dan dimanfaatkan. Jumlah pengguna mobile di Indonesia tercatat sebanyak 116 juta (Wireless Intelligent, per September 2008) dan menempati urutan ke-6 terbanyak di dunia. Namun kenyataan di lapangan ternyata belum seperti kondisi ideal yang diharapkan. Dari sejumlah pengguna mobile di Indonesia ternyata sebagian besar hanya diperuntukkan untuk telepon, SMS dan chatting. Belum banyak yang digunakan untuk pemanfaatan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Tantangan yang ada adalah belum banyak tersedia konten-konten pembelajaran berbasis mobile yang bisa diakses secara luas. Kebanyakan konten yang beredar di pasaran masih didominasi konten hiburan yang memiliki aspek pendidikan yang kurang serta kebanyakan adalah hasil produksi dari luar negeri yang memiliki latar budaya yang berbeda dengan negera kita. Kenyataan ini memunculkan kebutuhan akan adanya pengembangan-pengembangan konten/aplikasi berbasis perangkat bergerak yang lebih banyak, beragam, murah dan mudah diakses

Pengembangan Desain Konten MEdukasi
- MEdukasi merupakan nama khas mobile learning yang pada dasarnya merupakan bentuk khusus model dari nama generic mobile learning pada umumnya. Sebagai suatu produk pengembangan sistem, MEdukasi yang dikembangkan oleh Balai Pengembangan Multimedia (BPM) menggunakan format dan model khusus. MEdukasi ini memiliki slogan “belajar cepat tanpa sekat”. Slogan ini mengambarkan suatu misi bahwa dengan adanya MEdukasi ini maka pengguna bisa belajar secara cepat di manapun dan kapanpun tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat belajar.

Platform
- MEdukasi dikembangkan menggunakan platform Adobe Flash. Flash lite player adalah versi ringan dari flash player. Flash Lite sendiri berbasiskan teknologi Flash 4 Scripting Engine yang khusus ditujukan pada aplikasi mobile. Untuk membangun aplikasi mobile dalam lingkungan Flash Lite tidak dibutuhkan banyak kode program, tetapi pengembang dapat menggunakan Integrated Development Environment berbasis grafis, yaitu dengan aplikasi Macromedia Flash Professional 8. Bahasa scripting yang digunakan dalam Flash Lite adalah Action Script, sama seperti Flash, tetapi memiliki keterbatasan fitur. Platform ini dapat di jalankan pada Handphone yang support flash lite. Platform ini biasanya digunakan handphone untuk aplikasi wallpaper atau screensaver yang berwujud animasi. Pada saat ini sudah banyak handphone yang support flash lite. Untuk ukuran layar (screen size) yang disasar adalah layar dengan ukuran 240x320 pixel.

Format
- Pada tahun 2009 dikembangkan MEdukasi dengan format tutorial, dimana lebih menekankan penyajian informasi secara singkat disertai dengan latihan-latihan soal maupun tes untuk mengukur ketercapaian kompetensi program. Meskipun sebenarnya ada beberapa format yang bisa dikembangkan seperti bank soal (Drill and Practice), game edukasi (Game Education), simulasi (Full Simulation), percobaan (Experiment), dll. Format sajian tutorial merupakan sebuah format pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar baik diam atau bergerak, dan grafik. Pada saat yang tepat yaitu ketika dianggap bahwa pengguna telah membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon pengguna benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau respon pengguna salah, maka pengguna harus mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan ataupun pada bagian-bagian tertentu saja (remedial). Kemudian pada bagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan.

Kamis, 04 Desember 2014

PERTEMUAN 11 - WEB SISTEM MANAJEMEN KONTEN

Web Sistem Manajemen Konten

Sebuah Web Content Management System (WCMS) adalah perangkat lunak sistem yang menyediakan situs web authoring, kolaborasi, dan alat-alat administrasi yang dirancang untuk memungkinkan pengguna dengan sedikit pengetahuan tentang web bahasa pemrograman atau bahasa markup untuk membuat dan mengelola konten situs web dengan relatif mudah. Sebuah WCMS kuat memberikan dasar untuk kolaborasi, menawarkan pengguna kemampuan untuk mengelola dokumen dan output untuk mengedit beberapa penulis dan partisipasi. Kebanyakan sistem menggunakan Repositori Konten atau basis data untuk menyimpan konten halaman, metadata , dan aset informasi lainnya yang mungkin dibutuhkan oleh sistem. Lapisan presentasi menampilkan konten kepada pengunjung situs web berdasarkan satu set template. Template adalah kadang-kadang XSLT file. Kebanyakan sistem menggunakan sisi server caching untuk meningkatkan kinerja. Ini bekerja baik ketika WCMS tidak berubah sering tetapi kunjungan terjadi secara teratur. Administrasi ini biasanya dilakukan melalui browser berbasis antarmuka, tetapi beberapa sistem memerlukan penggunaan klien lemak. Sebuah WCMS memungkinkan pengguna non-teknis untuk melakukan perubahan pada website dengan sedikit pelatihan. Sebuah WCMS biasanya membutuhkan seorang administrator sistem dan / atau web developer untuk membuat dan menambahkan fitur, tetapi pada dasarnya merupakan suatu alat untuk pemeliharaan website non-teknis staf.

Kemampuan

Sebuah sistem manajemen konten web digunakan untuk mengontrol koleksi dinamis materi Web, termasuk HTML dokumen, gambar , dan bentuk media lainnya. CMS memfasilitasi pengendalian dokumen, audit, mengedit, dan manajemen timeline. Sebuah WCMS biasanya memiliki beberapa fitur berikut:

Otomatis template

Buat template output standar (biasanya HTML dan XML ) yang dapat secara otomatis diterapkan untuk konten baru dan yang sudah ada, yang memungkinkan munculnya semua konten yang akan berubah dari satu tempat pusat.

Akses Kontrol

Beberapa sistem WCMS mendukung Grup pengguna. Kelompok Pengguna memungkinkan Anda untuk mengontrol bagaimana pengguna terdaftar berinteraksi dengan situs. Sebuah halaman di situs dapat terbatas pada satu atau lebih kelompok. Ini berarti Pengguna Anonim (seseorang tidak login), atau Logged pada Pengguna yang bukan anggota dari Grup halaman tidak boleh melakukan, akan ditolak akses ke halaman.

Scalable ekspansi

Tersedia dalam WCMSs paling modern adalah kemampuan untuk memperluas implementasi tunggal (satu instalasi di satu server) di beberapa domain, tergantung pada pengaturan server. Situs WCMS mungkin dapat membuat microsites / portal web dalam situs utama sekaligus.

Mudah diedit konten

Setelah isi dipisahkan dari presentasi visual dari sebuah situs, biasanya menjadi lebih mudah dan lebih cepat untuk mengedit dan memanipulasi. Kebanyakan WCMS perangkat lunak termasuk WYSIWYG alat editing yang memungkinkan pengguna non-teknis untuk membuat dan mengedit konten.

Scalable fitur set
Kebanyakan WCMS perangkat lunak termasuk plug-in atau modul yang dapat dengan mudah diinstal untuk memperluas fungsi situs yang ada itu.

Standar web upgrade

Aktif perangkat lunak WCMS biasanya menerima update reguler yang mencakup set fitur baru dan mempertahankan sistem sampai standar web saat ini ...

Workflow manajemen

Workflow adalah proses menciptakan siklus tugas sekuensial dan paralel yang harus dicapai dalam CMS. Misalnya, pencipta konten satu atau banyak bisa mengirim cerita, tetapi tidak dipublikasikan sampai editor salinan membersihkan itu dan editor-in-chief menyetujuinya.

Kolaborasi

CMS perangkat lunak dapat bertindak sebagai platform yang Kolaborasi memungkinkan konten yang akan diambil dan dikerjakan oleh satu atau banyak pengguna yang berwenang. Perubahan dapat dilacak dan berwenang untuk publikasi atau diabaikan kembali ke versi lama. Bentuk-bentuk canggih lainnya kolaborasi memungkinkan beberapa pengguna untuk memodifikasi (atau komentar) halaman pada saat yang sama dalam sesi kolaborasi.

Delegasi

Beberapa perangkat lunak CMS memungkinkan untuk berbagai kelompok pengguna untuk memiliki hak akses terbatas atas isi yang spesifik pada website, menyebar tanggung jawab manajemen konten.

Dokumen manajemen

Perangkat lunak CMS mungkin menyediakan cara untuk bersama-sama mengelola siklus hidup dokumen dari waktu penciptaan awal, melalui revisi, publikasi, arsip, dan penghancuran dokumen.

Konten virtualisasi

CMS perangkat lunak dapat menyediakan sarana yang memungkinkan setiap pengguna untuk bekerja dalam salinan virtual dari seluruh situs Web, set dokumen, dan / atau basis kode. Hal ini memungkinkan perubahan pada sumber daya interdependen ganda untuk dilihat dan / atau dieksekusi dalam-konteks sebelum diajukan.

Sindikasi konten

CMS perangkat lunak sering membantu dalam distribusi konten dengan menghasilkan RSS dan Atom Data feed untuk sistem lain. Mereka juga dapat mengirimkan e-mail pengguna ketika update yang tersedia sebagai bagian dari proses alur kerja.

Multilingual

Kemampuan untuk menampilkan konten dalam berbagai bahasa.

Versioning

Seperti Dokumen Sistem Manajemen perangkat lunak CMS memungkinkan proses versioning dengan halaman yang diperiksa dalam atau keluar dari WCMS, memungkinkan editor resmi untuk mengambil versi sebelumnya dan untuk melanjutkan pekerjaan dari titik yang dipilih. Versioning berguna untuk konten yang berubah dari waktu ke waktu dan membutuhkan update, tapi mungkin perlu untuk kembali ke atau referensi salinan sebelumnya.


Jenis

Ada tiga jenis utama WCMS: pengolahan offline, pengolahan online, dan sistem hibrida. Istilah-istilah ini menggambarkan pola penyebaran untuk WCMS dalam hal ketika template presentasi diterapkan untuk membuat halaman web dari konten terstruktur.

1. Pengolahan Offline

Sistem ini pra-proses semua konten, menerapkan template sebelum penerbitan untuk menghasilkan halaman Web. Sejak pra-pengolahan sistem tidak memerlukan server untuk menerapkan template pada waktu permintaan, mereka juga mungkin ada murni sebagai alat desain-waktu.

2. Online pengolahan

Sistem ini menerapkan template on-demand. HTML dapat dihasilkan ketika pengguna mengunjungi halaman atau menarik dari web cache. WCMSs sumber paling terbuka memiliki kemampuan untuk mendukung add-ons, yang menyediakan kemampuan diperpanjang termasuk forum, blog, wiki, toko Web, galeri foto, manajemen kontak, dll sering disebut modul, node, widget, add-ons, atau ekstensi. Pengaya mungkin didasarkan pada model lisensi open-source atau dibayar.

3. Hybrid sistem

Beberapa sistem menggabungkan pendekatan offline dan online. Beberapa sistem menulis kode yang dapat dieksekusi (misalnya, JSP , ASP , PHP , ColdFusion atau Perl halaman) bukan hanya statis HTML , sehingga CMS itu sendiri tidak perlu digunakan pada setiap server Web. Hibrida lainnya beroperasi baik dalam mode online atau offline.

Keuntungan

Biaya rendah

Beberapa sistem manajemen konten yang gratis, seperti Drupal , TYPO3 , Joomla , dan WordPress. Lain mungkin terjangkau berdasarkan langganan ukuran. Meskipun langganan bisa mahal, secara keseluruhan biaya tidak harus menyewa penuh waktu pengembang dapat menurunkan biaya total. Ditambah perangkat lunak dapat dibeli berdasarkan kebutuhan CMSS banyak.

Mudah Kustomisasi

Sebuah tata letak yang universal dibuat, membuat halaman memiliki tema yang sama dan desain tanpa kode banyak. Banyak CMS alat menggunakan drag dan drop AJAX sistem untuk mode desain mereka. Itu membuat mudah bagi pengguna pemula untuk membuat kustom depan berakhir.

Mudah digunakan

CMS dirancang dengan orang non-teknis dalam pikiran. Kesederhanaan dalam desain admin UI memungkinkan manajer konten website dan pengguna lain untuk memperbarui konten tanpa pelatihan banyak coding atau aspek teknis pemeliharaan sistem.

Workflow manajemen

CMS menyediakan fasilitas untuk mengontrol bagaimana konten ini diterbitkan, ketika diterbitkan, dan siapa yang menerbitkan itu. Beberapa WCMSs memungkinkan administrator untuk membuat aturan untuk alur kerja manajemen, membimbing manajer konten melalui serangkaian langkah yang diperlukan untuk setiap tugas mereka.

Kekurangan

Biaya pelaksanaan

Implementasi skala yang lebih besar mungkin memerlukan pelatihan, perencanaan, dan sertifikasi. CMSS tertentu mungkin memerlukan instalasi perangkat keras. Komitmen untuk perangkat lunak diperlukan investasi lebih besar. Komitmen untuk pelatihan, pengembangan pemeliharaan, dan semua biaya yang akan dikeluarkan untuk sistem perusahaan.

Biaya pemeliharaan

Mempertahankan CMSS mungkin memerlukan update lisensi, upgrade, dan pemeliharaan perangkat keras.

Latency masalah

CMS yang lebih besar dapat mengalami latency jika infrastruktur hardware tidak up to date, jika database tidak dimanfaatkan dengan benar, dan jika web cache file yang harus dimuat ulang setiap data waktu diperbarui tumbuh besar. Load balancing masalah juga dapat merusak file caching.

Mencampur Alat

Karena URL CMSS banyak dihasilkan secara dinamis dengan parameter internal dan informasi referensi, mereka sering tidak cukup stabil untuk halaman statis dan alat-alat Web lain, terutama mesin pencari, bergantung pada mereka.

Komponen sistem manajemen konten

Sebuah konten komponen manajemen sistem (CCMS) adalah sistem manajemen konten yang mengelola konten pada tingkat rinci (komponen) daripada di tingkat dokumen. Setiap komponen merupakan topik konsep, tunggal atau aset (misalnya gambar, tabel, deskripsi produk, prosedur). CCM harus dapat melacak "tidak hanya versi topik dan grafis tetapi hubungan antara topik, grafik, peta, publikasi, dan kiriman."

Komponen dapat sebagai besar sebagai sebuah bab atau sekecil definisi atau bahkan sebuah kata. Komponen dalam majelis konten ganda (jenis konten) dapat dilihat sebagai komponen atau dokumen tradisional. Meskipun dokumentasi modular tidak selalu berbasis XML, biasanya terjadi. Standar meliputi:
- Darwin Informasi Mengetik Arsitektur (Dita)
- S1000D

Tantangan bagi penulis teknis meliputi topik berbasis authoring , yang bergeser dari menulis buku berbentuk, dokumentasi linier untuk menulis konten komponen modular, terstruktur dan dapat digunakan kembali. Setiap komponen hanya disimpan satu kali dalam sistem manajemen konten, yang merupakan sumber tunggal terpercaya konten. Komponen ini kemudian digunakan kembali (bukan disalin dan disisipkan) dalam dokumen atau di beberapa dokumen. Hal ini memastikan konten yang konsisten di set dokumentasi keseluruhan. Setiap komponen memiliki siklus hidup sendiri (pemilik, versi, persetujuan, digunakan) dan dapat dilacak secara individual atau sebagai bagian dari perakitan. Komponen manajemen konten (CCM) biasanya digunakan untuk multi-channel pelanggan menghadapi konten (pemasaran, penggunaan, pembelajaran, dukungan). CCM dapat menjadi sistem yang terpisah atau menjadi fungsi lain manajemen konten jenis sistem (misalnya, perusahaan manajemen konten atau web manajemen konten ).

Manfaat
Manfaat mengelola isi di tingkat komponen:
1. Lebih besar konsistensi dan akurasi.
2. Mengurangi biaya pemeliharaan.
3. Mengurangi biaya pengiriman.
4. Biaya penerjemahan berkurang.

Manfaat menggunakan sistem komponen manajemen konten:
1. Versi dan kontrol atas dokumen dan isi - kembali atau tidak.
2. Periksa dampak terhadap perubahan konten digunakan kembali.
3. Peningkatan kolaborasi dan otomatisasi dengan alur kerja.
4. Mengelola rilis dokumentasi.
5. Kemudahan link dan pemeliharaan konten.
6. Mengurangi biaya terjemahan.
7. Tinggi kolaborasi.
8. Peningkatan modularitas.
9. Integrasi dengan editor.

PERTEMUAN 10 - PERANGKAT LUNAK CMS

Kerangka Portal

Joomla!
Joomla! adalah Sistem manajemen konten (SMK atau CMS) yang bebas dan terbuka (free opensource) ditulis menggunakan PHP dan basisdata MySQL untuk keperluan di internet maupun intranet. Joomla pertamakali dirilis dengan versi 1.0.0. Fitur-fitur Joomla! diantaranya adalah sistem caching untuk peningkatan performansi, RSS, blogs, poling, dll. Joomla! menggunakan lisensi GPL. Asal kata Joomla sendiri berasal dari kata Swahili jumla yang mengandung arti "kebersamaan".

Prinsip Dasar Joomla
Secara garis besar dan gamblang, Joomla! terdiri dari 3 elemen dasar, yaitu server web (webserver), skrip PHP dan basisdata MySQL. Server web diasumsikan terhubung dengan Internet/Intranet yang berfungsi sebagai penyedia layanan situs. Skrip PHP terdiri dari kode program dalam bahasa PHP dan basisdata merupakan tempat penyimpanan konten. Joomla menggunakan Apache sebagai server web dan MySQL untuk basisdatanya. Pertama kali, pengguna meminta akses terhadap halaman Joomla dengan mengeksekusi URL pada browser web yang kemudian terhubung dengan server web. Permintaan ini yang dalam istilah teknis lebih dikenal dengan query string selain terdapat URL juga mengandung parameter konten (section, category, ID article dan lain-lain). Berdasarkan parameter tersebut, sistem skrip Joomla melakukan kontak dengan basisdata dan mengambil konten yang dimaksud berdasarkan parameternya. Terakhir, konten dan templat (template) digabung bersama dan kembali sebagai halaman html, gambar, css dan javascript. Paket Joomla! terdiri dari beberapa bagian yang terpisah dan termodul yang sangat fleksibel, dapat dengan mudah dikembangkan dan diintegrasikan. Sebagai contoh "plugins" WikiBot yang memperbolehkan penulis di Joomla menggunakan "Wikitags" pada bagian artikel yang fungsinya secara otomatis membuat pranala dinamis ke artikel Wikipedia pada saat ditampilkan. Ada lebih tersedia 1,700 "plugins" yang secara resmi didelegasikan oleh OpenSourceMatters tersedia di http://extensions.joomla.org/ dan saat ini secara resmi dipindahkan ke http://joomlacode.org dengan dukungan server yang lebih lengkap.



Tampilan administrasi Joomla! 1.5

Pengembang :
The Joomla Project Team

Rilis stabil :
2.5.4 / 2 April 2012; 3 bulan lalu

Bahasa pemrograman :
PHP

Sistem operasi :
Cross-platform

Ukuran berkas :
7.6 MB (terkompresi) 20.9 MB (tak terkompresi)

Status pengembangan :
Aktif

Jenis :
Content management system

Lisensi :
Lisensi Publik Umum GNU

Situs web
joomla.org


Riwayat Joomla
Joomla versions
Version Release date Supported until
1.0 2005-09-16 2009-07-22
1.5 (LTS) 2008-01-22 2012-04-24
1.6 2011-01-10 2011-08-19
1.7 2011-07-19 2012-02-24
2.5 (LTS) 2012-01-24 2013-12
3.0 2012-09 2013-04
3.1 2013-03 2013-10
3.5 (LTS) 2013-09 2015-06

Pada tanggal 17 September 2005, diluncurkan Joomla versi awal yaitu 1.0.0 yang merupakan versi alias dari Mambo 4.5.2.3 yang dikembangkan oleh "Pengembang Inti Mambo hingga Agustus 2005" yang hengkang dari Mambo.
Pemimpin Tim saat itu Andrew Eddie yang dikenal dengan sebutan "MasterChief" menulis surat terbuka di komunitas dan diumumkan di forum mamboserver.com. Tim pengembang kemudian membuat situs OpenSourceMatters untuk mendistrubusikan informasi ke pengguna, pengembang, desainer web dan komunitas lain pada umumnya.
Perkembangan Joomla berawal dari Joomla 1.0.0 sampai dengan tahap yang luar biasa yaitu Joomla 1.0.15. Namun seiring dengan perkembangan versi Joomla 1.0.x ini, sekitar tahun 2007 telah dimulai pengembangan Joomla 1.5.x yang memiliki beberapa persamaan dan perbedaan yang cukup signifikan. Saat ini Joomla 1.5.x telah mencapai pada tahap Joomla 1.5.20.Untuk versi Joomla 1.6 sudah pada tahap versi beta dan dapat diunduh di www.joomla.org. Semakin baru versi Joomla memiliki penyempurnaan dari versi-versi sebelumnya.
Masing-masing punya daya tarik tersendiri, Joomla 1.5.9 menawarkan nuansa baru dan lebih modern termasuk dalam systemya. Sedangkan Joomla 1.0.15 lebih stabil dan terdukung oleh banyak aplikasi dan developer.

Berikut perkembangan versi Joomla sampai dengan saat ini :

No. Versi Tanggal Diluncurkan Nama Kode
1. 1.0.0 17 September 2005 Sunrise
2. 1.0.1 21 September 2005 Sunburst
3. 1.0.2 2 Oktober 2005 Sunset
4. 1.0.3 14 Oktober 2005 Sunlight
5. 1.0.4 21 Nopember 2005 Sundial
6. 1.0.5 24 Desember 2005 Sunspot
7. 1.0.6 15 Januari 2006, 16:00 Sunscreen
8. 1.0.7 15 Januari 2006, 21:00 Sunburst
9. 1.0.8 26 Februari 2006 Sunshade
10. 1.0.9 5 Juni 2006 Sunshine
11. 1.0.10 26 Juni 2006 Sundown
12. 1.0.11 29 Agustus 2006 Sunbow
13. 1.0.12 25 Desember 2006 Sunfire
14. 1.0.13 2007 Sunglow
15. 1.0.14 2008
16. 1.0.15 2008
15. 1.5 Stable 22 Januari 2008 Khepri
17. 1.5.1 08 February 2008 Seenu
18. 1.5.2 23 March 2008 Woi
19. 1.5.3 24 April 2008 Vahi
20. 1.5.4 08 July 2008 Naiki
21. 1.5.5 28 July 2008 Mamni
22. 1.5.6 12 August 2008 Vusani
23. 1.6 10 Januari 2011
24. 1.6.1 07 Maret 2011
25. 1.6.2 14 April 2011
26. 1.6.3 18 April 2011
27. 1.7 19 Juli 2011

Seperti yang disampaikan oleh Pihak Pengembang Inti Joomla, Joomla 1.0.x akan berakhir pada Joomla 1.0.15. Tidak ada support dan pengembangan selanjutnya. Dan mereka akan berkonsentrasi pada Joomla 1.5.x
Joomla secara terus menerus dikembangkan melalui berbagai aktivitas oleh komunitas yang sangat aktif dan tertarik dengan sistem ini.

VBulletin
VBulletin Merupakan perangkat lunak Content Management System berbayar yang digunakan untuk membangun website, portal, forum diskusi yang berskala besar. VBulletin dikembangkan dengan menggunakan bahasa PHP dan menggunakan database MySQL.
VBuletin


Halaman depan.

Rilis stabil :
4.0 / 2010

Sistem operasi :
UNIX, Windows, Linux

Jenis :
Content management system, Community and Blog software

Lisensi :
Licensed

Situs web :
http://vbulletin.com

Fitur :
• CMS
• Forum engine



Plone merupakan perangkat lunak Content Management System berlisensi GPL dan dikembangkan melalui bahasa Phyton dan berjalan disemua system operasi.
Plone



Screenshot of default Plone 4 install

Pengembang :
Alan Runyan, Alexander Limi, Vidar Andersen and the Plone Team

Rilis stabil :
4.1.4 / 27 Februari 2012; 3 bulan lalu[1]

Rilis pratayang :
4.2 beta 2 / 9 Februari 2012; 4 bulan lalu[2]

Sistem operasi :
Cross-platform

Platform :
Zope

Status pengembangan :
Active

Jenis :
Content management system

Lisensi :
GNU General Public License

Situs web :
plone.org